Belasan Warga Geruduk Kantor Polsek Bontoala, Tuntut Keadilan atas Kematian Remaja

Belasan warga
Belasan Warga Geruduk Kantor Polsek Bontoala, Tuntut Keadilan atas Kematian Remaja

KOTA MAKASAR, Nyaringindonesia.com– Belasan warga menggeruduk Kantor Polsek Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin malam (9/10/2023) untuk menuntut keadilan atas kematian seorang remaja yang dianggap janggal pada 4 Agustus 2023 lalu.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Mereka mendesak polisi untuk segera mengungkap kejanggalan dalam kematian Muhammad Refan (16), yang diduga tewas akibat dikeroyok.

Belasan warga yang terdiri dari kerabat korban adalah sahabat dan keluarga Muhammad Refan. Mereka merasa bahwa kematian Refan sangat mencurigakan, terutama karena penanganan kasus ini dianggap lamban, meskipun telah dilaporkan dua bulan yang lalu.

Refan, yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, saat itu masih duduk di kelas sembilan di salah satu sekolah menengah pertama di Makassar.

Awalnya, Polsek Bontoala mengklaim bahwa Refan tewas dalam sebuah kecelakaan tunggal saat berkendara bersama tiga temannya di Jalan Veteran Utara, depan Pasar Kalimbu, Kecamatan Bontoala.

Orang tua dan kerabat korban menduga bahwa Refan tewas akibat dianiaya, terutama setelah melihat rekaman video di mana Refan tidak sadarkan diri di lokasi kejadian, serta mengeluarkan darah dari mulutnya dan mata kanannya memar. Namun, polisi hingga saat ini belum menemukan bukti terkait adanya tindak pidana dalam kematian Refan.

Ibu korban, Irayanti, menuntut keadilan dan berharap agar polisi segera mengungkap dan menangkap para pelaku yang diduga terlibat dalam kematian putranya.

Kapolsek Bontoala, Kompol Muhammad Idris, membenarkan bahwa keluarga korban dan warga telah datang ke kantor polisi untuk mempertanyakan kasus ini dan meminta klarifikasi terkait penyebab kematian Refan.

Saat ini, penyelidikan masih berlangsung, dan polisi telah memeriksa delapan saksi, namun belum ada bukti yang mengarah kepada pelaku.

Polisi meminta dukungan dari keluarga korban dan warga untuk membantu mengungkap kasus ini dan mencari kejelasan mengenai penyebab kematian Refan. Ibunya, Irayanti, seorang pedagang nasi keliling di Pelabuhan Makassar, telah berhenti menjual nasi sejak anaknya meninggal karena fokus pada perjuangan mencari keadilan.

Berita Utama