Vatikan, NyaringIndonesia.com – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Dunia dan Kepala Negara Kota Vatikan, wafat pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 waktu setempat di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus mengembuskan napas terakhirnya pada usia 88 tahun setelah berjuang melawan komplikasi pneumonia bilateral yang dideritanya sejak akhir Februari lalu.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kabar duka ini disampaikan secara resmi oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo (pengelola sementara Tahta Suci) Gereja Katolik Roma, melalui siaran langsung dari kapel Domus Sanctae Marthae.
“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan mendalam saya mengumumkan bahwa Bapa Suci kita, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa pada pukul 7.35 pagi ini,” ujar Kardinal Farrell.
Paus Fransiskus sempat menjalani perawatan intensif selama 38 hari di Rumah Sakit Gemelli, Roma, setelah bronkitis yang dideritanya berkembang menjadi infeksi berat pada kedua paru-paru. Meski kondisinya sempat stabil, kesehatannya terus memburuk hingga akhirnya wafat.
Paus Fransiskus, lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936, mencatatkan sejarah sebagai paus ke-266 Gereja Katolik, sekaligus paus pertama yang berasal dari Benua Amerika dan belahan bumi Selatan. Ia juga merupakan paus pertama yang lahir di luar Eropa dalam 1.200 tahun terakhir.
Sejak terpilih pada tahun 2013, Paus Fransiskus memimpin lebih dari 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia. Kepemimpinannya dikenal karena pendekatan yang humanis, kesederhanaan hidup, serta komitmen kuat terhadap dialog lintas agama dan isu-isu keadilan sosial.
Hanya sehari sebelum wafat, Paus Fransiskus masih sempat tampil di hadapan ribuan umat di Lapangan Santo Petrus untuk menyampaikan pesan “Selamat Paskah”. Penampilannya yang terlihat lemah namun penuh semangat saat itu kini menjadi momen terakhirnya bersama umat secara langsung.
Pada September 2024, Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia, sebagai bagian dari kunjungannya ke kawasan Asia Pasifik. Selama di Jakarta, ia mengunjungi Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral — simbol harmoni antarumat beragama di Indonesia.
Dalam momen penuh keakraban itu, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, dengan penuh hormat mencium kening Paus Fransiskus. Sang Paus kemudian membalasnya dengan mencium tangan Nasaruddin, menandai simbol persaudaraan lintas iman yang sangat kuat.
Vatikan telah mengumumkan bahwa prosesi pemakaman Paus Fransiskus akan berlangsung di Basilika Santo Petrus dalam beberapa hari mendatang. Umat Katolik di seluruh dunia diajak untuk mendoakan arwah beliau dan mengenang dedikasinya yang besar terhadap Gereja dan dunia.
Wafatnya Paus Fransiskus menandai berakhirnya sebuah era kepemimpinan yang berfokus pada kasih, solidaritas, dan reformasi Gereja Katolik di era modern. Dunia kini berduka atas kepergian seorang pemimpin rohani yang membawa pesan perdamaian dan kasih lintas batas.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News