CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Tingkat kemiskinan di Kota Cimahi menunjukkan penurunan positif selama dua tahun terakhir. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin Cimahi pada tahun 2023 tercatat sebesar 4,66%, turun dari 5,11% di tahun 2022.
Meski demikian, laju penurunan ini masih lebih lambat dibandingkan kota-kota lain di Jawa Barat.
Pada debat publik Pilkada Cimahi 2024 yang berlangsung di Aula TNI Mulyono, Gedung FISIP Unjani, Minggu (27/10/24), tiga pasangan calon berbicara tentang program-program strategis mereka untuk mempercepat penurunan kemiskinan di Cimahi.
Calon Wali Kota nomor urut 3, Bilal Insan Muhammad Priatna, menggarisbawahi pentingnya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai solusi jangka panjang. Menurut Bilal, UMKM mampu menciptakan lapangan kerja yang signifikan bagi masyarakat.
“Kami berkomitmen memberikan fasilitas kredit, dukungan pemasaran, serta pelatihan bagi UMKM agar mereka bisa berkembang dan berkontribusi terhadap ekonomi lokal,” kata Bilal.
Ia juga menekankan bahwa investasi dari luar perlu ditingkatkan dengan insentif bagi para investor, yang diyakini dapat membuka lebih banyak peluang kerja di Cimahi.
Sementara itu, calon Wali Kota nomor urut 1, Dikdik S Nugrahawan, memaparkan pendekatan yang lebih menyeluruh dengan konsep penanggulangan kemiskinan berbasis tiga pilar: rescue, recovery, dan redevelopment.
“Ketiga pilar ini akan berjalan melalui program-program unggulan, seperti penyediaan rumah layak huni, kesempatan kerja, serta beasiswa pendidikan,” jelas Dikdik.
Ia menambahkan, pihaknya akan memberikan dukungan modal bagi pelaku UMKM sebagai upaya pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pada sesi tanya jawab, calon Wakil Wali Kota nomor urut 2, Adithia Yudhistira, mengajukan pertanyaan kritis kepada Dikdik terkait strategi pelaksanaan.
“Ketua umum kami, yang juga Presiden, menargetkan zero poverty dan eight percent economy. Bagaimana paslon nomor satu akan mengakumulasi serta mempercepat tiga strategi itu untuk mencapai target besar tersebut?” tanya Adithia.
Debat publik perdana ini mengungkapkan pandangan dan pendekatan yang beragam dari masing-masing pasangan calon dalam merespons masalah kemiskinan di Cimahi.
Para calon sepakat bahwa kerja sama lintas sektor dan kolaborasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan seluruh program berjalan efektif dan tepat sasaran bagi warga Cimahi.asaran bagi warga Cimahi. (Bzo)