NyaringIndonesia.com – Bitcoin kembali menjadi sorotan, dengan para ahli memprediksi bahwa cryptocurrency ini bisa meroket hingga $118.000 pada akhir 2024, kemungkinan mencapai puncaknya antara Desember 2024 dan Januari 2025.
Prediksi ini sejalan dengan peluncuran Open Mainnet Pi Network yang akan datang, yang telah memicu kegembiraan besar di kalangan komunitas crypto global.
Lonjakan harga Bitcoin yang diperkirakan ini sebagian besar dipengaruhi oleh siklus historis, terutama yang terkait dengan peristiwa halving-nya, di mana hadiah penambangan dibelah dua setiap sekitar empat tahun.
Dengan halving berikutnya dijadwalkan pada April 2024, Bitcoin diperkirakan akan mengalami momentum kenaikan yang kuat, bahkan mungkin mencapai rekor tertinggi baru seiring siklus ini berkembang.
Model Siklus Bitcoin: Jalan Menuju $118K
Siklus harga Bitcoin sudah dipahami dengan baik di komunitas crypto, dengan kenaikan harga signifikan yang mengikuti peristiwa halving-nya.
Setiap empat tahun, hadiah untuk menambang Bitcoin dipotong setengah, yang mengurangi laju inflasi dan meningkatkan kelangkaan. Secara historis, pengurangan pasokan ini telah memicu lonjakan harga.
Setelah halving Bitcoin terakhir pada 2020, harganya mencapai titik tertinggi sepanjang masa hampir $69.000 pada 2021. Sekarang, para analis memprediksi bahwa harga Bitcoin bisa kembali meroket hingga $118.000 setelah halving pada April 2024. Puncaknya diperkirakan akan terjadi antara Desember 2024 dan Januari 2025, menandai puncak siklus ini.
Proyeksi ini didasarkan pada model siklus, yang melacak perilaku harga Bitcoin secara historis setelah peristiwa halving. Mengingat tren setelah halving sebelumnya, harga Bitcoin diperkirakan akan naik tajam seiring mendekatnya halving berikutnya.
Pi Network: Siap untuk Peluncuran Open Mainnet
Sementara Bitcoin menarik perhatian dengan lonjakan potensialnya, Pi Network juga memposisikan dirinya sebagai pemain besar di dunia crypto.
Dengan lebih dari 60 juta Pionir, komunitas Pi Network dengan antusias menunggu peluncuran Open Mainnet yang dijadwalkan pada akhir 2024.
Peralihan dari testnet ke mainnet terdesentralisasi sepenuhnya ini merupakan tonggak penting bagi Pi, karena Pi Coin akan dipersiapkan untuk diperdagangkan di bursa global.
Meskipun Pi Coin belum sepenuhnya terintegrasi dalam pasar cryptocurrency yang lebih luas, basis pengguna yang berkembang dan kemajuan teknologi menunjukkan bahwa Pi Network bisa menjadi pesaing serius di masa depan untuk mata uang digital.
Kesesuaian antara Pi Network dan Bitcoin terletak pada visi bersama mereka untuk menciptakan ekosistem finansial terdesentralisasi yang dipimpin pengguna.
Seperti yang telah dibuktikan Bitcoin, keterlibatan pengguna yang kuat dan kerangka teknologi yang kokoh dapat mengarah pada kesuksesan jangka panjang dan Pi Network siap meniru kesuksesan ini.
Apa yang Mendorong Prediksi Harga Bitcoin $118K?
Beberapa faktor utama yang mendorong optimisme terkait kenaikan Bitcoin ke $118.000 adalah:
Adopsi Institusional: Bitcoin semakin diterima oleh investor institusional, dengan perusahaan besar seperti BlackRock dan Fidelity memasuki ruang ini. Dukungan institusional ini menambah kredibilitas dan mendorong permintaan, yang pada gilirannya mendorong harga lebih tinggi.
Pasokan Terbatas: Pasokan total Bitcoin dibatasi pada 21 juta koin, menciptakan kelangkaan bawaan. Seiring dengan bertambahnya permintaan, ketersediaan Bitcoin yang terbatas menunjukkan bahwa harganya kemungkinan akan meningkat, terutama seiring meningkatnya kesadaran akan kelangkaannya.
Ketidakpastian Ekonomi Global: Di tengah inflasi yang meningkat dan ketegangan geopolitik, banyak investor beralih ke Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan pasar tradisional. Sering disebut sebagai “emas digital,” Bitcoin semakin menarik bagi mereka yang mencari aset tempat berlindung yang aman.
Potensi Pi Coin dalam Ekosistem Crypto
Meskipun Bitcoin terus mendominasi ruang cryptocurrency, Pi Network semakin menarik perhatian sebagai potensi disruptor. Dengan basis pengguna yang besar dan peluncuran Open Mainnet yang akan datang, Pi Coin bisa meraih posisi unik dalam lanskap crypto.
Berbeda dengan Bitcoin, yang memerlukan perangkat keras penambangan yang mahal dan konsumsi energi yang tinggi, Pi Network memungkinkan penggunanya untuk menambang Pi Coin hanya dengan menggunakan ponsel mereka.
Model yang hemat biaya dan efisien energi ini membuka akses penambangan cryptocurrency ke khalayak yang lebih luas, berpotensi mempercepat adopsi dan menciptakan ekosistem crypto yang lebih inklusif.
Jika Pi Network berhasil meluncurkan Open Mainnet-nya dan membangun ekosistem yang dinamis, Pi Coin dapat melihat nilai yang signifikan di tahun-tahun mendatang.
Kesimpulan: Era Baru untuk Bitcoin dan Pi Network
Kenaikan Bitcoin yang diprediksi menuju $118.000, ditambah dengan peluncuran Open Mainnet Pi Network yang akan datang, menandakan awal dari era transformatif baru dalam dunia cryptocurrency.
Baik Bitcoin maupun Pi Network memiliki visi yang sama: menciptakan sistem finansial terdesentralisasi yang berfokus pada pengguna dan memberdayakan individu di seluruh dunia. Seiring kedua proyek ini berkembang, mereka akan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan keuangan digital.
Meskipun prediksi ini menarik, calon investor harus tetap berhati-hati. Cryptocurrency tetap volatil, dan proyeksi harga dapat berubah dengan cepat.
Seiring Pi Network mendekati peluncuran Open Mainnet dan Bitcoin terus menarik perhatian pasar, beberapa bulan mendatang akan menjadi kunci dalam menentukan masa depan kedua kekuatan dinamis ini di pasar aset digital.
==================
Sumber: Thecoinrepublic
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News