BANDUNG, Nyaringindonesia.com – Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Sabtu (18/9/2023), pelatih Bojan Hodak membuktikan kepiawaiannya dengan strategi yang cermat yang berhasil meningkatkan produktivitas timnya, PERSIB Bandung, dalam pertandingan melawan Persikabo 1973.
Pada tengah babak kedua, Bojan Hodak melakukan tiga pergantian pemain secara bersamaan, yang berhasil mengubah arah permainan. Perubahan ini menciptakan dampak signifikan, memungkinkan PERSIB Bandung mencetak dua gol tambahan.
Bojan Hodak dengan tegas menjelaskan alasannya melakukan pergantian tiga pemain sekaligus pada pertandingan tersebut. Pergantian ini terjadi pada menit ke-67, ketika Victor Igbonefo, Arsan Makarin, dan Ezra Walian masuk menggantikan Dedi Kusnandar, Frets Butuan, dan Ryan Kurnia.
“Dalam rentang waktu menit 60-70, kami mengalami penurunan performa. Saya memasukkan tiga pemain yang dalam kondisi fisik yang prima dengan harapan dapat mengubah situasi dan mengambil kendali kembali atas jalannya permainan,” ungkap Hodak.
Dia menjelaskan bahwa keputusan ini diambil terutama setelah Dedi Kusnandar mengalami cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Bojan kemudian melakukan perubahan taktis untuk mengatasi situasi tersebut.
“Dedi mengalami cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk memposisikan pemain lain dengan peran yang berbeda,” tambahnya.
Keputusan tersebut akhirnya menghasilkan hasil positif, dengan PERSIB Bandung kembali memainkan permainan agresif setelah sebelumnya Persikabo 1973 mendominasi pertandingan.
Dalam satu momen penting, serangan balik yang dilancarkan oleh Arsan Makarin berujung pada gol kedua yang dicetak oleh Ezra Walian. Bojan Hodak menyambut kontribusi gemilang dari kedua pemain tersebut dengan rendah hati. “Saya pikir ini adalah hasil keberuntungan,” katanya.
Prestasi Teja Paku Alam yang Gemilang
Sementara itu, kiper Teja Paku Alam dari PERSIB Bandung mendapatkan banyak pujian setelah tampil brilian dalam pertandingan melawan Persikabo 1973 pada Sabtu (16/9/2023) di Stadion GBLA.
Bek PERSIB Bandung, Daisuke Sato, dengan tulus memberikan pujian kepada Teja Paku Alam saat sesi konferensi pers pasca-pertandingan. Sato menekankan bahwa Teja, yang sempat absen karena cedera, telah membuktikan dirinya sebagai kiper yang tangguh.
Daisuke Sato juga mencatat bahwa berkat penampilan cemerlang Teja, gawang PERSIB tidak kebobolan alias mencetak clean sheet.
Teja Paku Alam, yang lahir di Painan, Sumatera Barat, pada 14 September 1994, telah membuktikan dirinya sebagai penjaga gawang yang andal dalam beberapa musim terakhir bersama PERSIB Bandung. Performanya yang impresif membantu timnya meraih peringkat ketiga Liga 1 2020 dan menjadi runner-up Liga 1 pada musim 2021-2022.
Teja Paku Alam dikenal karena refleks yang tajam, kemampuan membaca permainan yang luar biasa, dan mental yang kuat. Meskipun menghadapi beberapa cedera selama karirnya, Teja selalu bersemangat untuk kembali bermain dan memberikan kontribusi terbaiknya untuk timnya.
Prestasinya di Liga 1 mencakup:
– Peringkat ketiga Liga 1 2020
– Peringkat runner-up Liga 1 2021-2022
– Gelar Kiper Terbaik Liga 1 2021-2022
Cedera-cedera yang pernah dialami Teja Paku Alam tidak menghentikan semangatnya untuk berjuang dan menjadi salah satu penjaga gawang terbaik di Indonesia. Meskipun sempat digantikan oleh Fitrul Dwi Rustapa pada awal musim Liga 1 2023/2024, Teja Paku Alam kembali mengawal gawang PERSIB Bandung dengan gemilang dalam pertandingan melawan Persikabo 1973.