BANDUNG BARAT, NyaringIndonesia.com – Guna meningkatkan kesiapan menghadapi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi terus aktif melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dan pelatihan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Salah satunya lewat apel siaga dan peningkatan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana yang digelar selama dua hari sejak Rabu (03/09) hingga Kamis (04/09/25) di Vin’s Berry Park, Jalan Kolonel Masturi, Kabupaten Bandung Barat.
Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Maria Fitriani, sebagai bentuk dukungan penuh pemerintah terhadap kesiapsiagaan bencana di wilayahnya.
Kepala BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penetapan status siaga bencana di Kota Cimahi. Status siaga ini terutama sebagai langkah antisipasi terhadap potensi aktivitas Sesar Lembang.
“Status siaga ini bikin kita lebih waspada. Personel TRC kita pastikan siap, peralatan dicek ulang, dan kita juga libatkan banyak pihak di luar BPBD agar semua kompak saat terjadi bencana,” ujar Andy, sapaan akrabnya.
Menariknya, dalam kegiatan ini, peserta tak cuma diajak apel, tapi juga dibekali berbagai materi penting soal kebencanaan, mulai dari teknik evakuasi (termasuk evakuasi vertikal), penggunaan alat komunikasi seperti HT, sampai cara berkoordinasi lintas wilayah saat darurat.
Tak hanya untuk tim khusus, pelatihan ini juga menyasar masyarakat umum. Warga diajarkan cara menyelamatkan diri sendiri, keluarga, dan orang sekitar ketika bencana terjadi.
“Kita juga bikin simulasi di wilayah padat penduduk. Tujuannya biar masyarakat tahu harus ngapain saat gempa atau bencana lain. Kalau udah tahu langkah-langkahnya, risiko korban bisa ditekan,” jelas Andy.
Selain itu, Pemkot Cimahi sudah menyiapkan 55 titik evakuasi yang tersebar di 15 kelurahan. Titik-titik ini nantinya akan digunakan untuk tempat pengungsian, penampungan logistik, dan rumah sakit lapangan.
Tapi, Andy mengingatkan, sebelum menuju titik evakuasi, yang paling penting adalah masyarakat tahu cara evakuasi mandiri lebih dulu.
BPBD Cimahi juga aktif melakukan sosialisasi ke berbagai kelompok masyarakat, mulai dari pelajar, lansia, sampai penyandang disabilitas. Semua diajak belajar tentang kesiapsiagaan, dengan pendekatan yang mudah dipahami.
“Ini bukan mau nakut-nakutin, tapi biar kita semua punya pengetahuan. Kalau udah tahu caranya, kita lebih tenang dan siap. Sesar Lembang itu panjangnya 29 kilometer, segmen aktifnya dari Cimeta sampai Cipogor. Jadi kita memang harus siap-siap dari sekarang,” tutupnya. (Bzo)