BPBD Cimahi Tingkatkan Kapasitas Kelurahan Guna Hadapi Risiko Bencana

KATANA
Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Cimahi Deny Supriyatna

CiMAHI, NyaringIndonesia.com– Masyarakat yang tangguh dalam menghadapi risiko bencana memerlukan peningkatan kapasitas dalam hal mitigasi, respons, dan pemulihan. Hal ini bertujuan agar mereka dapat mengantisipasi dan menangani bencana seperti banjir, gempa bumi, longsor, dan kebakaran secara efektif.

Langkah-langkah seperti pelatihan masyarakat, pembuatan peta risiko bencana lokal, simulasi evakuasi, dan pembangunan infrastruktur yang mendukung penanganan darurat menjadi komponen utama dalam program pengurangan risiko bencana.

Kelurahan yang telah mencapai status tangguh bencana biasanya memiliki kelompok masyarakat aktif dalam pengurangan risiko dan bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti BPBD, PMI, dan organisasi lain yang fokus pada manajemen risiko bencana.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Cimahi, Deny Supriatna, menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) adalah bagian dari upaya untuk mengukur kesiapan kelurahan-kelurahan seperti Cibabat, Cigugur Tengah, dan Cimahi dalam menghadapi bencana.

“Penanggulangan bencana terdiri dari tahap pra-bencana, saat kejadian, dan pasca-kejadian. Nantinya, kemampuan setiap kelurahan dalam setiap tahap ini akan dievaluasi,” ujar Deny usai pembukaan acara Katana di Aula Kecamatan Cimahi Tengah, Rabu (30/10/24).

Menurutnya, salah satu indikator ketangguhan adalah keberadaan kajian risiko bencana di masing-masing kelurahan. Kajian ini harus mencakup identifikasi potensi ancaman bencana di wilayah tersebut, jalur evakuasi, dan cara penanggulangannya.

“Mereka perlu memetakan potensi ancaman bencana di wilayahnya dan membuat rencana evakuasi,” tambahnya.

Setelah program ini diimplementasikan, kelurahan-kelurahan akan dievaluasi dan diklasifikasikan dalam tingkatan ketangguhan bencana: Pratama, Madya, atau Utama.

“Penilaian kelurahan berdasarkan ketangguhan mereka di tahap pra-bencana, sehingga dapat diketahui tingkat ketangguhan kelurahan tersebut,” lanjut Deny.

Deny menekankan pentingnya sarana-prasarana, seperti Puskesmas, dalam penilaian ketangguhan.

“Jika terjadi bencana dan terdapat korban, Puskesmas adalah fasilitas terdekat untuk memberikan pertolongan pertama,” pungkasnya. (Bzo)

Berita Utama