CIMAHI, NyaringIndonesia.com – BPBD Kota Cimahi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan pergeseran tanah, yang masih mengancam sejumlah wilayah di Indonesia. Berdasarkan data dari BMKG, cuaca ekstrem akibat hidrometeorologi diperkirakan masih berlangsung.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan, menjelaskan bahwa puncak musim hujan yang sebelumnya diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari kini bergeser hingga Maret dan April.
“Hingga saat ini kita masih berada dalam puncak musim hujan. Prediksi sebelumnya Januari-Februari, tetapi sekarang bergeser hingga Maret-April,” ujar Fithriandy, dikantornya Selasa (04/03/25).

Ia mengingatkan biasanya, pergantian musim ditandai dengan kondisi cuaca ekstrem, dan diperkirakan mulai mereda pada Mei hingga Juni.
“Status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Kota Cimahi masih berlaku sampai saat ini,” jelasnya.
Fithriandy mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, terutama jika terdapat tanda-tanda potensi longsor atau banjir, serta segera berkoordinasi dengan aparat wilayah setempat.
“Lebih baik mencegah daripada menunggu bencana terjadi. Jangan abai terhadap kondisi di sekitar, karena dampaknya tentu dirasakan langsung oleh masyarakat,” pesannya.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kota Cimahi juga terus melakukan sosialisasi kepada warga dan telah membentuk Pos Pengendalian Operasi. Pos ini merupakan kolaborasi antara Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan pihak kelurahan guna mempercepat penanganan bila terjadi bencana.
“Fokus pengawasan kami berlaku di seluruh wilayah Kota Cimahi karena bencana tidak bisa diprediksi. Bahkan titik-titik rawan banjir dan longsor pun bisa bergeser,” ungkap Fithriandy.
BPBD Kota Cimahi juga bekerja sama dengan berbagai dinas terkait dalam upaya mitigasi, seperti Dinas Lingkungan Hidup untuk penanganan pohon tumbang, potensi longsor, dan banjir.
“Perlu diwaspadai, pola hujan saat ini tidak merata. Misalnya, saat hujan deras di wilayah utara, di wilayah selatan justru tidak hujan sama sekali. Situasi ini terus kami pantau,” tutupnya.