NyaringIndonesia.com – Bram Adrianto, seorang aktor berbakat yang mendukung film ikonik “Pengkhianatan G30S/PKI,” mendapat sorotan berkat perannya sebagai Letkol Untung, salah satu tokoh penting dalam peristiwa G30S.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Peran ini bukanlah tugas yang mudah, namun Arifin C. Noer, sutradara film, mempercayakan tokoh ini kepada Bram. Mengutip Dalam wawancara dengan Ria Film, Bram berbagi suka dan duka selama membintangi film sejarah tersebut.
Bram menegaskan pentingnya melakukan observasi mendalam terhadap karakter yang ia perankan, terutama karena Letkol Untung sudah tidak ada lagi di dunia nyata.
“Orang lain bilang tidak perlu, tetapi saya merasa perlu melakukan observasi,” ujarnya.
Bram pun melakukan berbagai riset, termasuk mendatangi Museum Sejarah ABRI dan berkomunikasi dengan bekas anggota resimen Tjakrabirawa untuk memahami pakaian dan atribut otentik yang dikenakan pada saat itu. Langkah ini ia lakukan demi menciptakan peran yang lebih hidup dan mendalam.
Tidak hanya tantangan observasi, Bram juga mendiskusikan perannya dengan rekan-rekannya. Menurutnya, karakter Letkol Untung di film tersebut memiliki porsi yang lebih besar daripada yang pernah ia terima sebelumnya.
Hal ini memunculkan pertanyaan tentang siapa sebenarnya pemeran utama dalam film ini. Meskipun tidak mendapatkan jawaban yang pasti, Bram merasa bangga karena perannya sebagai Letkol Untung mendapat perhatian luas.
Banyak penonton dan kritikus yang memuji penampilannya sebagai tokoh yang kontroversial tersebut.
Film Pengkhianatan G30S/PKI sendiri awalnya diberi judul S.O.B. atau Sejarah Orde Baru, dan membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk produksinya.
Film yang diproduksi oleh Pusat Produksi Film Negara (PPFN) ini menelan biaya besar, lebih dari setengah miliar rupiah, jumlah yang sangat tinggi dibandingkan dengan produksi film pada umumnya saat itu.
Di tengah segala pujian yang diterima, Bram Adrianto merasa gelisah tentang peluangnya meraih Piala Citra di Festival Film Indonesia 1984. “Untung ini orang jahat, Bung,” ujar Bram.
Ia mempertanyakan apakah mungkin juri akan memberikan penghargaan pada seorang aktor yang memerankan tokoh antagonis.
Terlepas dari kekhawatiran tersebut, peran Bram Adrianto sebagai Letkol Untung dalam Pengkhianatan G30S/PKI tetap diingat sebagai salah satu penampilan terbaik dalam sejarah perfilman Indonesia.
Sumber : Ria Film No. 548 tanggal 31 Oktober sd 6 Nopember 1984
Follow berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News