BANDUNG, Nyaringindonesia.com – Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) telah berhasil mengembangkan alat transportasi terbaru yang disebut “Seater” singkatan dari Single-passenger Electric Autonomous Transporter.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Seater adalah jenis personal mobility vehicle atau kendaraan mobilitas perorangan yang dirancang untuk memberikan kemudahan pergerakan bagi kalangan seperti disabilitas, orang lanjut usia, ibu hamil, atau anak kecil, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Menurut Roni Permana Saputra, ketua tim peneliti BRIN, teknologi navigasi otonom yang diterapkan pada Seater mirip dengan teknologi yang digunakan untuk sistem Mobile Robot Otonom.
Tim peneliti BRIN, bekerja sama dengan peneliti dari Pusat Riset Mekatronika Cerdas dan Pusat Riset Telekomunikasi, telah mengembangkan Seater sejak tahun lalu dan berhasil membuat sebuah unit purwarupa awal pada akhir tahun 2023.
Seater akan menjadi bagian dari riset bidang teknologi otonom untuk kendaraan listrik berbasis baterai, yang merupakan salah satu fokus utama riset BRIN sejak 2020.
Tujuan pengembangan Seater tidak hanya untuk mendukung penurunan emisi gas karbon, tetapi juga sebagai kendaraan otonom yang lebih ekonomis dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
Berikut beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh Seater:
1. Desain yang dioptimalkan agar ekonomis.
2. Penggerak berbasis motor listrik sehingga ramah lingkungan.
3. Sistem kendali otonom yang dirancang untuk kenyamanan dan keamanan pengguna, termasuk konektivitas dengan aplikasi di smartphone.
4. Kemampuan Seater untuk dipanggil ke lokasi secara otonom dan bergerak sesuai dengan tujuan pengguna.
Seater menggunakan sistem penggerak diferensial dengan empat roda, di mana sepasang roda belakang berfungsi sebagai penggerak dan dua roda depan sebagai penopang.
Sistem sensor utama pada Seater adalah kamera dengan sensitivitas tinggi, yang digunakan untuk mengenali obyek dan jaraknya dari kendaraan.
Tim peneliti BRIN telah mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual terkait prototipe Seater, termasuk sistem kendaraan dan metode kendali otonom berbasis gawai serta aplikasi Android untuk Single Passenger Electric Autonomous Transporter.
Dengan pengembangan terus-menerus, Seater diyakini masih relevan untuk digunakan dalam lima tahun ke depan.
Tim peneliti BRIN berencana untuk melakukan uji coba dan analisis lebih lanjut terhadap Seater di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Samaun Samadikun BRIN di Bandung pada tahun ini.