Nyaringindonesia.com – Kebakaran melanda Bukit Teletubbies di Gunung Bromo pada Rabu (6/9). Kejadian tersebut dipicu oleh tindakan sejumlah pengunjung yang sedang melakukan sesi pemotretan prewedding dengan menyalakan flare. Berikut adalah kronologi kejadian tersebut:
Pihak Kepolisian Resort Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, mengungkapkan bahwa keenam wisatawan yang telah diamankan saat itu tengah melakukan pengambilan gambar prewedding di Padang Savana atau Bukit Teletubbies. Dalam sesi pemotretan itu, ada satu bagian yang melibatkan penggunaan lima flare asap.
Kelima flare tersebut dinyalakan untuk melengkapi foto sesuai permintaan dari Tim Wedding Organizer yang mereka sewa. Namun, satu dari lima flare tersebut gagal dinyalakan.
“Satu flare yang gagal dinyalakan ini kemudian meletup, dari letupan itulah percikan api membakar Padang Savana ini sehingga dalam sekejap api merambat dan terjadi kebakaran besar seluas 50 hektare,” ungkap Wisnu di Polres Probolinggo, seperti yang dilansir dari detikJatim pada Jumat (8/9/2023).
Pemberitahuan tentang kebakaran lahan tersebut kemudian disampaikan kepada pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sekitar pukul 11.30 WIB. Ketika petugas tiba di lokasi, Padang Savana sudah terbakar, dan keenam pengunjung tersebut diamankan.
Mengenai tindakan pengunjung yang telah menyebabkan kebakaran tersebut, Kepala Seksi TNBTS Wilayah 1, Didit Sulistyo, mengungkapkan rasa kekecewaannya. Salah satu dari keenam wisatawan tersebut, yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian, adalah AW (41), yang berperan sebagai manajer atau penanggung jawab dari Wedding Organizer (WO) yang mereka sewa.
Sementara lima pengunjung lainnya saat ini masih menjadi saksi dalam penyelidikan, namun tidak menutup kemungkinan mereka juga akan dijadikan tersangka jika terbukti terlibat dalam kejadian tersebut.
Akibat dari peristiwa ini, luas lahan yang terbakar mencapai 50 hektare, dan upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh TNBTS, masyarakat Tengger, dan relawan. Selain itu, kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran tersebut belum dapat diestimasi, karena prioritas saat ini adalah pemadaman api yang terus meluas.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya bertanggung jawab saat berkunjung ke alam terbuka dan menjaga lingkungan agar tetap aman.