Search
Close this search box.

Bulan Mulia Rajab: Dalil dan Hukum Puasanya dalam Islam

Rajab
Foto istimewa

Nyaringindonesia.com – Seiring dengan kedatangan bulan Rajab 1445 H pada hari Sabtu, 13 Januari 2024, umat Muslim mulai mempertimbangkan pelaksanaan puasa sunnah di bulan ini.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Sejatinya, bulan Rajab termasuk dalam bulan haram atau bulan mulia, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an surat At Taubah ayat 36.

“Sebagai umat Muslim, kita dianjurkan untuk meningkatkan ibadah di bulan-bulan mulia, termasuk Rajab. Meskipun tidak ada ketentuan yang secara khusus mengharuskan puasa di bulan ini, hadits-hadits Rasulullah SAW memberikan dorongan untuk melaksanakan puasa sunnah,” kata seorang ulama.

Dalam riwayat sayyidah Aisyah, istri Rasulullah SAW, disebutkan bahwa Nabi sering berpuasa di bulan-bulan haram, termasuk Rajab.

Rasulullah bersabda, “Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!” Hadits lain menyebutkan bahwa pahala puasa satu hari di bulan-bulan mulia setara dengan puasa sepanjang bulan.

Meski hadits-hadits tersebut memberikan dorongan untuk berpuasa, tidak ada ketentuan yang menjelaskan secara rinci tentang puasa sunnah di bulan Rajab.

Beberapa ulama, seperti Imam Thabrani dan Imam Baihaqi, meriwayatkan hadits-hadits yang menegaskan kesunnahan puasa Rajab, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.

Di sisi lain, sebagian ulama berpendapat bahwa puasa Rajab bersifat mubah atau diperbolehkan. Meskipun tidak ada ketentuan yang mengharamkannya, para ulama menyarankan agar umat Muslim tidak membuat puasa Rajab sebagai rutinitas bulanan penuh.

Namun, penting untuk mencatat bahwa tidak ada dalil yang kuat yang memakruhkan puasa di bulan Rajab. Oleh karena itu, puasa Rajab hukumnya mubah atau diperbolehkan berdasarkan hadits sahih.

Dalam menjalankan ibadah puasa, umat Muslim disarankan untuk memahami niat dan tujuan di balik pelaksanaannya. Puasa Rajab menjadi kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketaqwaan.

Sebagai penutup, bulan Rajab dianggap sebagai waktu yang baik untuk memperbanyak amalan ibadah dan doa. Pada malam-malam tertentu, seperti malam pertama Rajab, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa, sebagaimana anjuran Imam Syafi’i.

Semoga ibadah puasa dan amalan baik lainnya di bulan Rajab memberikan berkah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Berita Utama