CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Tarhib adalah istilah dalam bahasa Arab yang dapat diterjemahkan sebagai “mendorong,” “merangsang,” atau “memotivasi.” Dalam konteks agama, seperti Islam, tarhib sering kali merujuk pada upaya memberikan dorongan atau motivasi kepada umat untuk melakukan perbuatan baik, meningkatkan ibadah, atau memperbaiki diri dalam kerangka nilai-nilai agama.
Dalam konteks Ramadan, tarhib Ramadan mengacu pada upaya memotivasi umat Muslim agar memanfaatkan bulan Ramadan dengan lebih intensif dalam ibadah dan perbaikan diri.
Tarhib Ramadan dalam kehidupan sehari-hari bisa melibatkan tindakan nyata, seperti:
1. **Berbagi Iftar:** “Ajaklah tetangga atau teman sekitar untuk berbuka puasa bersama, menciptakan hubungan sosial dan kebersamaan dalam kebaikan.”
2. **Bantuan kepada Orang Lain:** “Selama Ramadan, carilah peluang untuk membantu mereka yang membutuhkan, seperti memberikan makanan kepada orang kurang mampu.”
3. **Menjaga Lidah:** “Berbicaralah dengan kata-kata yang baik dan hindarilah gosip atau perkataan yang dapat merugikan orang lain, membentuk kesucian dalam komunikasi.”
4. **I’tikaf Dalam Keseharian:** “Sisihkan waktu sejenak setiap hari untuk berintrospeksi dan berdoa, menciptakan momen ketenangan dan spiritualitas.”
5. **Membaca Al-Qur’an:** “Sisipkan waktu membaca Al-Qur’an setiap hari, bahkan jika hanya beberapa ayat, untuk mendekatkan diri kepada Allah.”
Dengan menerapkan nilai-nilai seperti berbagi, tolong-menolong, kebaikan, dan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat merasakan kedalaman makna Ramadan dan memaksimalkan manfaat dari bulan yang suci ini.
1. Surah Al-Baqarah (2:185):
> “Bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”
2. Surah Al-Baqarah (2:197):
> “Dan bantulah (satu sama lain dalam kebaikan dan takwa), dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (syariat Allah). Dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya.”
Hadis tentang Tarhib Ramadan:
Rasulullah SAW bersabda:
> “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan keji dan perbuatan sia-sia, maka Allah tidak memerlukan dia meninggalkan makanan dan minumnya.”
Ayat Al-Qur’an tentang Tarhib Ramadan:
1. Surah Al-Baqarah (2:185): Bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”
2. Surah Al-Baqarah (2:197): Dan bantulah (satu sama lain dalam kebaikan dan takwa), dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (syariat Allah). Dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya.”
Berikut Hadis tentang Tarhib Ramadan:
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan keji dan perbuatan sia-sia, maka Allah tidak memerlukan dia meninggalkan makanan dan minumnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah SWT telah mewajibkan puasa pada bulan ini. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Di dalam bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang kebaikannya pada bulan ini, maka ia sungguh terhalang.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
Selain itu, hadis-hadis lainnya juga menekankan pentingnya amalan baik, kesabaran, dan menjauhi perbuatan buruk selama bulan Ramadan sebagai bentuk tarhib. (Tim)