Search
Close this search box.

Bupati Bandung Sebut Bidang Pertanian Indikator Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat

Bupati Bandung saat menghadiri Rembug Paripurna Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bandung
KAB. BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus mensupport para petani dalam meningkatkan ketahanan pangan melalui program pemberian hibah, BPJS Ketenagakerjaan dan hal lainnya.

Hal itu diungkapkan Bupati Bandung saat menghadiri Rembug Paripurna
Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bandung di Rumah Makan Panyaungan Jalan Raya Banjaran-Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (11/6/2024).

Dikatakannya, Pemkab Bandung sudah mengelontorkan hibah untuk para petani di Kabupaten Bandung sebesar 25 miliar pada tahun 2023 dan akan ditambah lagi sebesar Rp 19 miliar pada tahun 2025.

“Ditambah 87.000 petani di Kabupaten Bandung mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan. Mereka adalah para petani padi, hortikultura dan palawija,” kata Bupati Bandung.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini juga akan memberikan hibah kepada KTNA Kabupaten Bandung sebesar Rp 200 juta, dan diantaranya untuk pemberian hibah para pengurus KTNA Kecamatan se-Kabupaten Bandung pada tahun 2025. Selain itu, pemerintah terus mendorong ketersediaan sumber daya alam, di antaranya ketersediaan prasarana sarana air dan infrastruktur pembangunan pertanian.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna turut mengapresiasi pelaksanaan Rembug Paripurna yang digagas oleh KTNA Kabupaten Bandung itu.

“Rembug Paripurna ini sebagai forum diskusi. Sehingga kami mendorong para pengurus KTNA untuk merumuskan dan melihat isu perkembangan berkaitan dengan pertanian kedepan,” ujarnya.

Kang DS pun sangat menghargai apa yang menjadi kiprah dan kerja keras para petani Kabupaten Bandung.

Sebab, bidang pertanian sebagai indikator untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Bandung.

Bupati Bedas ini juga melihat para petani hebat di Kabupaten Bandung, sehingga ia optimis bidang pertanian di Kabupaten Bandung bisa dipertahankan, bahkan meningkat dari produktivitasnya.

“Untuk itu, kami dari pemerintah  memberikan dukungan kelembagaan kepada para petani,” ujar mantan Anggota DPRD Provinsi Jabar ini.

Kang DS juga terus memberikan motivasi dan edukasi kepada para petani, di antaranya pengurus KTNA. Mereka didorong untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia yang profesional dan paham IT (Informasi dan Teknologi).

Harapan lainnya, katanya, paham big data, riset and development, institusi yang kuat dan pengelolaan keuangan (anggaran) dengan baik.

“Kelima hal itu dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi Indonesia Emas tahun 2045,” katanya.

Kang DS juga turut memberikan perhatian khusus kepada para petani padi yang mengalami gagal panen dengan mendapatkan ganti rugi Rp 6 juta per hektare melalui program asuransi. Sedangkan untuk peternak sapi sebesar Rp 10 juta per ekor, jika mengalami kerugian dari usaha peternakannya.

“Kita terus mensupport para petani Kabupaten Bandung dalam rangka mempertahankan pangan,” ujarnya.

Bupati Bandung juga sedang berusaha untuk mewacanakan persiapkan lahan seluas 5000 hektare untuk demplot pertanian. Rencana itu untuk menindaklanjuti kunjungan Menteri Pertanian ke Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan ribuan hektare lahan demplot yang disiapkan itu, nantinya didukung dengan kesiapan alsintan (alat mesin pertanian) untuk meningkatkan ketahanan pangan.

“Untuk itu, saya berharap Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangnn dan Perikanan untuk menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan  pelatihan-pelatihan para petani,” harapnya.

Kang DS juga mendorong perwakilan petani Kabupaten Bandung untuk studi banding ke Jepang. Dengan harapan bisa meningkatkan sumber daya manusia, khususnya di kalangan para petani.

Pemkab Bandung juga siap memberikan pendampingan atau advokasi kepada para petani, yang selama ini hidupnya di kebun atau sawah.

“Perlu kita siapkan, advokasinya. Jika ada yang menggugat, saya siap untuk membela petani,” katanya.

Untuk itu, ia berharap melalui pelaksanaan Rembug Paripurna ini, kedepannya nasib ekonomi para petani bisa lebih baik lagi.

“Pada pelaksanaan musyawarah ini untuk dibuatkan rekomendasi terkait  isu dan rencana kerja,” harapnya.

Sementara itu, Ketua KTNA Kabupaten Bandung Nono Sambas berharap  bahwa KTNA bisa terus kerjasama dengan Pemkab Bandung dibawah kepemimpinan Bupati Bandung Dadang Supriatna.

“Kami tidak akan melepaskan pertanian. Karena kehidupan kami dari pertanian,” katanya.

Nono juga terus mendorong program Bupati Bandung untuk dilanjutkan, khususnya pada bidang pertanian. Dengan harapan, pemerintah di bawah kepemimpinan Kang DS bisa lebih maju lagi.

Ia mengatakan, pada pelaksanaan  Rembug Paripurna KTNA Kabupaten Bandung itu dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian menuju kesejahteraan petani.**

Berita Utama