Cegah Bencana Susulan, Wakil Wali Kota Cimahi Bakal Turunkan Alat Berat 

TPT Longsor
Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia saat kunjungi lokasi TPT longsor di RW 10/03 Kp Cireundeu, Cimahi Selatan

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, memastikan akan menurunkan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan material longsoran tembok penahan tanah (TPT) di Kampung Cireundeu, RW 10/03, Cimahi Selatan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Langkah ini dilakukan guna mencegah bencana susulan akibat hujan yang berpotensi kembali turun.

Hal tersebut disampaikan Adhitia saat meninjau langsung lokasi terdampak longsor dan banjir bandang pada Sabtu (8/3/2025). Ia menegaskan bahwa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait harus segera mendatangkan alat berat agar proses pembersihan tidak tertunda lebih lama.

“Kalau hujan turun lagi dan material longsoran belum terangkat, dikhawatirkan banjir bandang kembali terjadi di wilayah bawah,” ujar Adhitia pada media saat meninjau warga terdampak.

Selain itu, Adhitia juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada korban terdampak. Bantuan tersebut meliputi alat tidur, selimut, sarung, pakaian, perlengkapan bayi, serta paket sembako.

Sementara itu, rumah yang mengalami kerusakan parah akibat longsor dan banjir akan didata oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk dilakukan penaksiran kerugian.

“Setelah pendataan selesai, kita akan melihat tindak lanjut seperti apa yang bisa dilakukan untuk rumah-rumah yang terdampak,” tambahnya.

Saat ini, fokus utama pemerintah adalah menangani pembersihan material longsor, yang ditargetkan selesai dalam satu hingga dua hari ke depan.

“Semoga tidak ada hujan dengan intensitas tinggi selama proses pembersihan ini berlangsung,” harapnya.

Lebih lanjut, Adhitia juga menginstruksikan aparat wilayah, termasuk camat, lurah, serta RT dan RW, untuk mengecek kondisi Drainase yang tidak optimal dan TPT yang berpotensi mengalami kerusakan.

“Saya juga menerima laporan bahwa RW 09 terkena genangan air, kemungkinan akibat drainase yang sudah tidak optimal. Oleh karena itu, kami meminta aparat setempat untuk segera mengecek setiap drainase yang perlu diperbaiki dan melaporkannya ke pihak terkait agar segera ditindaklanjuti,” tutupnya. (Bzo)

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News.

Berita Utama