CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pangan kini menjadi isu utama di Cimahi, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, dan keterbatasan lahan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pj Walikota Cimahi, Dicky Saromi, menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap hak atas pangan demi kehidupan yang lebih baik.
“Pangan adalah kebutuhan mendasar setelah udara dan air. Kita semua harus sadar betapa pentingnya memastikan akses terhadap pangan yang cukup,” ujar Dicky pada media saat peringatan Hari Pangan Sedunia di selasar Gedung B, Kota Cimahi. Rabu (16/10/24).
Menurutnya, saat ini neraca pangan Cimahi masih dalam kondisi aman, di mana pasokan pangan melebihi permintaan. Dicky juga memastikan bahwa harga bahan pangan di Cimahi masih tergolong stabil dan berada di bawah rata-rata.
“Ini kabar baik untuk kita semua, mengingat Cimahi bukan wilayah penghasil pangan utama, namun stok tetap terjaga,” tambahnya.
Meski begitu, Dicky tidak menutup mata terhadap beberapa komoditas yang mengalami lonjakan harga, seperti cabai.
“Pemkot Cimahi terus bekerja keras memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses pangan dengan harga yang terjangkau, salah satunya melalui distribusi beras yang rutin setiap bulan,” jelasnya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Cimahi Tita Maryam juga menyoroti bahwa pangan berkualitas sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat.
“Dengan gizi yang cukup, masyarakat bisa hidup lebih sehat. Oleh karena itu, kita harus memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi,” ucap Tita.
Berbagai inisiatif telah dilakukan oleh Pemkot Cimahi untuk memperkuat ketahanan pangan, seperti program penyuluhan gizi, penyaluran bantuan pangan, dan pemantauan stok di pasar.
Tita juga menekankan pentingnya menjaga ketersediaan bahan pokok, terutama beras, agar masyarakat tidak kesulitan mengaksesnya.
Dengan keterbatasan lahan pertanian di Cimahi, kerja sama dengan daerah lain menjadi kunci. Tita mencontohkan kolaborasi dengan Kabupaten Bandung dalam pemenuhan komoditas cabai, yang sering kali menjadi pemicu inflasi.
“Kerja sama ini sangat membantu ketika kita kekurangan pasokan cabai dalam jumlah besar,” ungkapnya.
Selain itu, untuk kebutuhan protein hewani, Cimahi mengandalkan pasokan dari daerah pesisir, serta ikan air tawar yang didatangkan dari daerah seperti Tasikmalaya, Purwakarta, dan Subang.
Distribusi pangan di Cimahi juga terjaga dengan baik berkat koordinasi yang kuat antara Disdagkoperin dan para pedagang pasar.
Dalam kegiatan hari ini, Pemkot Cimahi tidak hanya menggelar gerakan pangan murah, tetapi juga membagikan bibit cabai secara gratis kepada masyarakat.
“Kami ingin membiasakan warga Cimahi untuk menanam cabai sendiri dan merawatnya dengan baik,” kata Tita.
Sebagai bagian dari kampanye diversifikasi pangan, masyarakat juga disosialisasikan tentang pemanfaatan pangan lokal seperti singkong.
“Makanan sederhana seperti lumpia singkong dan bubur singkong, yang kaya gizi, diharapkan menjadi alternatif makanan sehat yang dapat diolah dengan mudah di rumah.” pungkasnya. (Bzo)