CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Dinas Kesehatan Kota Cimahi mengadakan Pertemuan Lintas Sektor dan Lintas Program di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Unjani, yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan Tuberkulosis (TBC) pada Rabu (28/08/24).
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan, Mulyati, dan dihadiri oleh 47 perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, kelurahan, kepala puskesmas, serta mitra yang berkontribusi dalam penanggulangan TBC.
Dalam sambutannya, Mulyati mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, Kota Cimahi mencatat 4.603 kasus TBC, yang lebih tinggi dari estimasi 4.570 kasus. Dari total tersebut, 4.117 pasien telah memulai pengobatan. Mulyati menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengobatan TBC, karena penyakit ini tidak hanya memengaruhi kesehatan, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi.
Beliau juga menyampaikan tantangan lain, yaitu tingginya angka Incidence Rate kasus TBC di Cimahi, yang mencapai 820 per 100.000 penduduk. Mulyati menjelaskan bahwa angka ini masih jauh dari target eliminasi TBC yang ditetapkan, yaitu 65 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2030. Ia menekankan perlunya kolaborasi yang kuat antar sektor untuk mencapai tujuan tersebut.
Mulyati menggarisbawahi bahwa keberhasilan eliminasi TBC sebelum 2030 sangat bergantung pada kontribusi lintas sektor dari berbagai pihak dan seluruh lapisan masyarakat. Setiap sektor memiliki peran penting dalam mendukung eliminasi TBC.
Pertemuan ini bertujuan untuk melakukan koordinasi antara sektor terkait dan mengembangkan rencana aksi konkret dalam upaya menuju eliminasi TBC di Cimahi pada tahun 2030. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC, yang menekankan peran serta komunitas dan pemangku kepentingan lainnya.
Diharapkan, hasil dari pertemuan ini dapat memberikan langkah maju yang signifikan dalam penanggulangan TBC di Kota Cimahi dan menjadi model kerjasama lintas sektor yang dapat diterapkan di daerah lain.
Sebagai narasumber, hadir M. Yudi Koharudin, S.T., MAP., Ketua Tim Kerja Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan Hariyah, SKM., MKM, Pejabat Fungsional Ahli Madya surveilan penyakit menular dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.