Cuaca Panas Terik di Indonesia: Penjelasan dari BMKG

Cuaca panas
suhu panas di indonesia

JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Cuaca panas yang membakar Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, terutama sejak September lalu, menjadi sorotan utama. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengungkapkan beberapa faktor yang berkontribusi pada fenomena cuaca panas yang tidak biasa ini.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, salah satu penyebab cuaca panas ini adalah gerak semu matahari. Pada tanggal 23 September lalu, terjadi fenomena di mana matahari seolah-olah bergerak dari ekuator menuju ke selatan. Gerakan ini membuat sinar matahari lebih intens saat melewati garis ekuator.

“Ketika matahari menuju ke selatan dan melintasi ekuator, inilah yang menyebabkan intensitas sinar matahari lebih tinggi di wilayah ekuator,” jelas Guswanto.

Selain gerak semu matahari, kondisi atmosfer juga memainkan peran penting dalam cuaca panas ini. Indonesia saat ini berada dalam musim kemarau, dan tutupan awan hujan sangat jarang terjadi, terutama di wilayah selatan khatulistiwa.

Guswanto menjelaskan, “Kondisi cerah tanpa awan hujan membuat sinar matahari langsung mencapai permukaan bumi tanpa hambatan dari awan. Hal ini menyebabkan suhu udara meningkat.”

Selain itu, faktor lain yang berpengaruh adalah kecepatan angin, yang dapat meningkatkan kelembapan udara. Kelembapan udara yang tinggi juga dapat memengaruhi suhu udara.

“Kelembapan udara adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan kenaikan suhu jika angin tidak bergerak dan kelembapan relatif tinggi,” tambahnya.

Penjelasan dari BMKG ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang faktor-faktor yang menyebabkan cuaca panas terik yang sedang dialami oleh Indonesia. Masyarakat diharapkan untuk berhati-hati dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menghadapi kondisi cuaca ini.

Berita Utama