Dari Bandung, Senandung Perdana Lindungi Sesama

Senandung Perdana
Pemerintah Kota Bandung terus berupaya melindungi warganya, terutama perempuan dan anak yang rentan jadi korban kekerasan. Salah satu langkah nyatanya lewat program Senandung Perdana (Sekolah dan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak ) yang kini mulai berjalan di berbagai wilayah kota

BANDUNG, NyaringIndonesia.com – Pemerintah Kota Bandung terus berupaya melindungi warganya, terutama perempuan dan anak yang rentan jadi korban kekerasan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Salah satu langkah nyatanya lewat program Senandung Perdana (Sekolah dan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak ) yang kini mulai berjalan di berbagai wilayah kota.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, bilang kalau program ini adalah bukti keseriusan Pemkot dalam membangun sistem perlindungan yang kuat dan menyeluruh.

“Kami bergerak lewat tiga jalur utama: pencegahan, pengurangan risiko, dan penanganan kasus. Tujuannya satu, agar perempuan dan anak merasa aman serta mendapatkan keadilan,” ujar Erwin saat menghadiri kegiatan Senandung Perdana di Kecamatan Sukajadi, Senin (27/10/25).

Untuk pencegahan, Pemkot fokus meningkatkan kesadaran masyarakat soal kesetaraan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Di sisi lain, pengurangan risiko dilakukan lewat sistem dukungan sosial dan layanan cepat tanggap. Sedangkan untuk penanganan kasus, setiap laporan kekerasan ditindak dengan cepat dan adil.

Menurut Erwin, Senandung Perdana bukan cuma program, tapi juga gerakan bersama untuk memperkuat perlindungan bagi perempuan dan anak.

“Kami ingin menghadirkan sistem yang berpihak pada korban, bukan yang menyalahkan. Fokusnya pada perlindungan dan pemulihan,” katanya.

Harapannya, lewat program ini angka kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa turun, masyarakat makin paham soal hak-hak mereka, dan layanan pelaporan bisa diakses lebih mudah dan aman.

“Kami ingin Bandung jadi kota yang ramah, aman, dan bebas dari kekerasan. Tempat di mana semua warga bisa tumbuh dengan rasa aman dan bermartabat,” tambahnya.

“Senandung Perdana jangan cuma jadi program pemerintah, tapi gerakan sosial yang tumbuh dari kepedulian bersama,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati, menjelaskan kalau kegiatan Senandung Perdana sudah berjalan di beberapa kecamatan seperti Sukajadi, Sukasari, dan Cicendo.

“Tujuannya supaya masyarakat lebih paham dan peduli soal perlindungan perempuan dan anak. Fokusnya ada dua, yaitu pencegahan dan penanganan,” jelas Uum.

Bagian pencegahan dijalankan lewat Sekolah Perlindungan Perempuan dan Anak, tempat warga belajar cara mencegah kekerasan. Sedangkan bagian penanganan dilakukan lewat kerja sama lintas sektor supaya setiap kasus bisa ditangani cepat dan tuntas.

DP3A juga menggandeng banyak dinas lain seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Disdukcapil, Diskominfo, dan Dinas Kesehatan untuk memperkuat program ini.

“Tahun 2024, program ini sudah masuk ke 30 SMP Negeri dan empat pondok pesantren,” tambahnya.

Ke depan, Senandung Perdana bakal menjangkau seluruh 26 kecamatan di Kota Bandung. Kegiatannya akan digabung antarwilayah sesuai kapasitas tempat dan jumlah peserta.

Menariknya, Posyandu juga ikut jadi lokasi percontohan edukasi kesetaraan gender dan perlindungan anak lewat model Posyandu Tipe Baru dengan enam SPM.

“Kami ingin perlindungan dimulai dari keluarga dan lingkungan terdekat,” tutup Uum.

Berita Utama