CIMAHI, NyaringIndonesis.com – Banjir masih menjadi permasalahan utama di Kota Cimahi, khususnya di wilayah-wilayah yang kerap tergenang, seperti Cihanjuang. Setiap kali curah hujan tinggi, air sering meluap hingga ke jalan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Lurah Cibabat, Muhammad Faisal, menjelaskan bahwa wilayah Cihanjuang, yang merupakan daerah dataran tinggi, sering mengalami aliran air deras ke wilayah bawah. Kondisi ini diperparah dengan saluran air yang kurang memadai.
“Cihanjuang termasuk dataran tinggi, jadi aliran air deras mengarah ke bawahv. Ditambah saluran air yang tidak mencukupi, air pun meluap hingga menggenangi jalan,” ujar Faisal saat ditemui di kantornya usai kegiatan Musrenbang, pada Senin (21/01/25).
Selain kapasitas drainase yang kurang memadai, sumbatan sampah juga menjadi salah satu penyebab utama banjir di kawasan tersebut.
“Selama ini kami terus memantau kondisi luapan air. Namun, jika curah hujan sangat tinggi hingga menyebabkan banjir besar yang masuk ke rumah warga, kami segera berkoordinasi dengan BPBD dan DLH,” tambahnya.
Terkait pengelolaan sampah, Kelurahan Cibabat sudah memiliki inovasi yang dilakukan oleh Karang Taruna RW 16 berupa alat pembakaran sampah tanpa asap.
“Alat ini dibuat oleh Karang Taruna RW 16 dan tidak menimbulkan asap. Nantinya mereka akan menjadi narasumber untuk memberikan pelatihan kepada RT dan RW lainnya,” ungkap Faisal.
Inovasi tersebut dinilai efektif, karena mampu mengurangi jumlah sampah secara signifikan. “Sampah yang biasanya dibuang per minggu kini turun drastis berkat alat tersebut,” tambahnya.
Faisal berharap alat ini dapat diadopsi oleh RW lain, mengingat biayanya yang tidak mahal serta manfaatnya yang besar dalam mengurangi sampah.
Faisal juga menyoroti keberhasilan RW 15 yang pernah meraih juara satu dalam lomba pengelolaan sampah tingkat Kelurahan Cibabat. Warga RW 15 memanfaatkan sampah organik sebagai pakan hewan, seperti ikan lele dan unggas.
“Pengelolaan sampah itu bukan hanya soal alat, tapi juga pemanfaatannya. RW 15 sudah memanfaatkan sampah organik secara optimal,” tutup Faisal.
Ia optimis bahwa pemerintah kota di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih akan memiliki konsep matang untuk menangani masalah sampah dan banjir di Cimahi. (Bzo)