JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Debat ketiga Pilpres 2024 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu malam (7/1), menjadi sorotan publik. Debat kali ini dianggap lebih panas dengan ketegangan antar calon presiden.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Setelah debat berakhir, suasana menjadi tegang ketika capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, tampak enggan saling berjabat tangan.
Alasan keduanya berbeda; Prabowo mengatakan ia berusia lebih tua, sementara Anies mengaku tidak menemukan Prabowo setelah debat.
Satu-satunya calon yang tampak berinisiatif untuk bersalaman dengan Prabowo adalah Ganjar Pranowo. Sejumlah ketua umum parpol juga mendekati Prabowo setelah debat.
Dalam sesi debat, Anies menyoroti luas tanah Prabowo yang mencapai lebih dari 340 ribu hektare, sementara banyak prajurit TNI yang gajinya kecil.
Anies juga menyinggung soal etika dan nama cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo membalas dengan mengatakan bahwa data Anies keliru dan menilai Anies tidak berhak berbicara soal etika. Selain itu, debat juga memanas saat Ganjar menilai rencana pembelian pesawat bekas oleh Prabowo sebagai Menteri Pertahanan tidak tepat.
Prabowo membela diri dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut telah disetujui oleh DPR, termasuk oleh Fraksi PDIP, partai tempat Ganjar berada sekarang.
Dr (C) Yulis Susilawaty, seorang analis geopolitik dan hankam, menilai bahwa Ganjar dan Prabowo memiliki pemahaman yang baik tentang pertahanan dan keamanan. Namun, Anies tampaknya tidak menyentuh isu-isu tersebut dengan mendalam.
Mikhael Sinaga dari Timnas AMIN menyatakan bahwa Anies menawarkan gagasan perubahan, sementara TKN Prabowo-Gibran Astrio Feligent menilai Prabowo tampil fokus menjelaskan hal-hal fundamental.
Politisi PDIP, Masinton Pasaribu, menilai Ganjar sebagai pemimpin yang kuat dan Prabowo sebagai pengikutnya.
Debat ketiga ini memperlihatkan ketegangan dan dinamika persaingan antara ketiga calon, dengan masing-masing mencoba untuk menonjolkan visi dan gagasan mereka kepada publik.