CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Bencana gempa bumi, banjir, serta longsor merupakan musibah tanpa bisa diprediksi. Tak seorang pun yang bakal mengetahuinya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Oleh sebab itu,, Kesiapsiagaan menjadi hal yang penting untuk dipersiapkan guna meminimalisir korban jumlah bencana. dan kerugian pasca bencana terjadi.
Menanggapi potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu, BPBD Kota Cimahi gelar simulasi penanganan bencana, yang difokuskan pada skenario gempa bumi, tanah longsor, dan banjir. Tiga jenis bencana yang berpotensi melanda wilayah Cimahi.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Cimahi, Ngatiyana menyampaikan bahwa kegiatan simulasi ini merupakan bagian penting dari upaya mitigasi bencana.
Ia menegaskan bahwa simulasi tidak hanya bersifat seremonial, melainkan langkah nyata pemerintah untuk meminimalisir jumlah korban saat bencana terjadi.
“Simulasi difokuskan pada bencana gempa, longsor, dan banjir memgingat letak geografis Kota Cimahi yang dekat dengan Sesar Lembang,” ujarnya usai kegiatan di Techno Park. Kamis (22/05/25).
Ngatiyana juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai tindakan awal saat bencana, terutama gempa bumi, agar tidak terjadi kepanikan yang dapat memperparah situasi.
“Masyarakat Kota Cimahi harus dibekali pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama, proses evakuasi, hingga alur penanganan saat bencana. Ini penting agar mereka tetap tenang dan dapat mengambil tindakan yang tepat,” lanjutnya.
Untuk mendukung kesiapsiagaan bencana, BPBD Kota Cimahi telah menyediakan logistik penting seperti makanan, air bersih, serta perlengkapan darurat lainnya.
“BPBD selalu siaga dan siap merespons kapan pun masyarakat membutuhkan bantuan,” tegasnya.
Dalam simulasi tersebut, peserta dilatih untuk menghadapi berbagai situasi darurat, mulai dari evakuasi korban, pendirian posko darurat, hingga penggunaan jalur evakuasi yang telah diberi tanda di sejumlah titik strategis.
Koordinator lapangan juga dibekali pelatihan agar mampu mengambil keputusan cepat dalam kondisi krisis.
“Jalur evakuasi sudah ditandai dan siap digunakan jika keadaan darurat terjadi,” tambah Ngatiyana.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanganan bencana. Pemerintah, relawan, dan masyarakat harus bergerak bersama dan terkoordinasi.
“Relawan sudah disiapkan, dan titik kumpul telah ditentukan untuk penyelamatan awal.” pungkasnya. (Bzo)