NyaringIndonesia.com – Hoaks kembali menghantui kehidupan selebritas Tanah Air. Kali ini, Dewi Perssik, penyanyi dangdut yang dikenal dengan goyang gergajinya, menjadi target rumor tak sedap di platform media sosial TikTok.
Sebuah video yang membuat heboh beredar, menuduh Dewi Perssik ditangkap polisi karena terlibat kasus narkoba. Namun, kabar tersebut sepenuhnya tidak benar.
Kabar ini pertama kali didengar Dewi Perssik dari ibunya di Jember. Sang ibunda mengetahui rumor tersebut dari teman-teman di pengajian. Bisa dibayangkan kepanikan yang dirasakan ibu Dewi saat mendengar kabar yang beredar begitu luas di TikTok.
“Mamiku tuh kaget, benar nggak pemberitaan itu, soalnya FYP di TikTok! Jadi langsung aku klarifikasi biar nggak bikin blunder,” kata Dewi Perssik.
Dewi tidak hanya memberikan klarifikasi untuk mengatasi isu tersebut, tetapi juga mengambil tindakan langsung dengan menghubungi pembuat konten yang menyebarkan video tersebut.
Dia meminta agar video itu segera dihapus demi menenangkan keluarganya, terutama sang ibu, yang merasa sangat khawatir.
“Yang aku jaga kan mami aku di Jember. Keluargaku yang nggak tahu apa-apa bisa dikira itu benar, kan kasihan,” tambah Dewi.
Lebih lanjut, Dewi menjelaskan bahwa video yang viral itu sebenarnya adalah potongan saat ia bercanda dengan Anwar BAB, salah satu rekannya di industri hiburan.
Sayangnya, video tersebut justru dipelintir di TikTok, sehingga memunculkan kesalahpahaman seolah-olah ia benar-benar ditangkap polisi.
Kemarahan Dewi atas tindakan pembuat konten tersebut sangat bisa dipahami.
“Mereka itu semena-mena dan seenaknya sendiri. Semoga orang-orang yang bikin hoaks itu bisa dapat pelajaran dari semua ini,” ujarnya.
Tidak hanya keluarga yang menjadi korban hoaks, tetapi netizen pun ikut terpancing. Banyak komentar bermunculan yang seakan-akan mempercayai kabar palsu tersebut, bahkan ada yang menyebut bahwa Dewi menyuap polisi untuk menutupi kasusnya.
“Banyak yang komen, ‘Depe banyak duit pasti polisi dikasih duit,’ ya miris banget, padahal aku gak pernah sentuh hal-hal negatif,” tutupnya.
Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang bahaya hoaks di media sosial. Informasi yang tidak terverifikasi bisa merusak reputasi, menimbulkan kepanikan, dan memicu kesalahpahaman di masyarakat.
Sebagai pengguna media sosial, kita harus lebih bijak dalam menyebarkan informasi. Periksa fakta terlebih dahulu, dan hindari menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya.
Mari kita semua belajar dari kasus ini untuk lebih menghargai privasi dan perasaan orang lain, terutama ketika berita yang tidak benar bisa berdampak langsung pada mereka dan keluarga terdekat.
================
Disclaimer:
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News