Cimahi, NyaringIndonesia.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi terus menggalakkan pembentukan Bank Sampah Unit (BSU) di 312 Rukun Warga (RW) se-Kota Cimahi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang harus diolah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
“Saat ini, dari 312 RW yang ada, baru sekitar 100 BSU yang terbentuk. Saat ini, BSU hanya mengolah sampah anorganik,” ungkap Chanifah, di kantornya.
Chanifah menjelaskan bahwa ke depan, BSU juga akan mengelola sampah organik. “Kami berharap BSU tidak hanya mengolah sampah anorganik, tetapi juga sampah organik. Saat ini, kami masih melakukan pendampingan untuk mencapai target tersebut,” tambahnya.
Untuk mencapai target pembentukan BSU di 312 RW, DLH telah menyiapkan 65 fasilitator yang masing-masing membawahi 5 RW untuk memberikan pendampingan dalam pengolahan dan pembentukan BSU.
“BSU di setiap RW minimal harus sudah menyiapkan barang-barang yang bisa dijual seperti plastik dan botol bekas. Sampah ini kemudian akan diambil oleh bank sampah induk dan dicatat,” terang Chanifah.
DLH juga telah menyiapkan manajemen BSU untuk memastikan BSU dapat berkembang dengan baik. Di Kota Cimahi, terdapat dua bank sampah induk, yaitu Bank Sampah Induk Samici yang dikelola pemerintah dan Bank Sampah Induk Gemilang yang dikelola oleh penggerak bank sampah.
Melalui program bank sampah ini, DLH berhasil mengurangi volume sampah dari 170 ton per hari pada Desember menjadi 130-140 ton per hari saat ini.
“Kami bercita-cita untuk mencapai target zero to TPA di tahun 2025,” tegas Chanifah.
Chanifah juga mengajak seluruh warga Kota Cimahi untuk mengelola sampah dengan bijak, mulai dari memisahkan sampah di rumah.
“Langkah sederhana ini sangat membantu kita semua dalam menyelamatkan bumi dan memperpanjang usia lingkungan kita,” bebernya.