CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Dalam upaya mempererat hubungan antara pemerintah, serikat pekerja, dan pengusaha di Kota Cimahi, DPC Gobsi Cimahi menggelar konsolidasi bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Cimahi. Acara ini bertujuan untuk membangun kemitraan yang harmonis, dinamis, demokratis, dan berkeadilan antara pengusaha, pemerintah, dan pekerja.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kota Cimahi, Asep Jayadi, mengungkapkan bahwa berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), angka pengangguran di Kota Cimahi mencapai 10,52%, atau sekitar 33.192 orang. Data ini diperoleh dari survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Februari dan Agustus 2024.
“Survei ini dilaksanakan dua kali setahun oleh BPS. Meskipun angka pengangguran di Cimahi tergolong tinggi, kita masih relatif lebih baik dibandingkan kabupaten lain seperti Kabupaten Bandung yang mencapai 120 ribu orang,” ungkap Asep Jayadi kepada media, Senin (21/07/24), di Aula Kecamatan Cimahi Selatan.
Menurutnya, meskipun angka pengangguran di Cimahi signifikan, namun masih lebih rendah dibandingkan beberapa daerah lain di Jawa Barat.
Hal ini menunjukkan bahwa Cimahi, dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang lebih kecil dibandingkan Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, memiliki angka pengangguran yang lebih baik.
“Ke depan, Pemerintah Kota Cimahi berencana meluncurkan program padat karya. Program ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dengan memberikan kesempatan kerja kepada mereka yang belum bekerja,” tambahnya.
Asep Jayadi juga mengimbau masyarakat untuk jujur dalam pelaporan survei BPS. Meskipun ada tantangan seperti dampak pandemi COVID-19 yang mempengaruhi sektor-sektor pekerjaan, kondisi sosial di Cimahi masih terjaga dengan baik.
“Pemerintah Kota Cimahi berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan kompetensi dan pelatihan kerja,” jelasnya.
Diharapkan, dengan berbagai program dan kegiatan dari dinas terkait, angka pengangguran dapat menurun dan masyarakat dapat meningkatkan pendapatan mereka. (Bzo)