BANDUNG, Nyaringindonesia.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat secara tegas mendorong Ridwan Kamil alias Emil untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jawa Barat) 2024.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!DPD Golkar menilai bahwa Emil memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan dalam kontestasi kepala daerah di Jawa Barat.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, menegaskan bahwa dorongan ini sejalan dengan surat rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh Partai Golkar pusat.
Rekomendasi tersebut menggarisbawahi dukungan untuk Ridwan Kamil sebagai calon gubernur dari Partai Golkar dalam pilkada di Jawa Barat.
“Kami selagi belum ada perubahan dari DPP, hingga saat ini masih konsisten mendorong Pak Ridwan Kamil untuk menjadi calon gubernur dari Partai Golkar dalam pilkada di Jawa Barat,” kata Ace pada Kamis, 7 Maret 2024.
Ace juga menyebut bahwa Ridwan Kamil telah mendapatkan tawaran untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta, tetapi menilai bahwa Emil lebih baik kembali maju di Jawa Barat.
“Ya memang Pak Emil mendapatkan penugasan di dua provinsi, yaitu Provinsi Jawa Barat dan Provinsi DKI Jakarta. Tapi saya secara personal telah bicara kepada Pak Emil, bahwa lebih baik Pak Emil di Provinsi Jawa Barat,” ungkapnya.
Ridwan Kamil, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, dinilai telah meraih banyak prestasi selama kepemimpinannya.
Dengan beberapa program kerja yang diimplementasikan dengan baik, DPD Golkar Jawa Barat mendukung agar Ridwan Kamil melanjutkan jejak prestasi tersebut.
“Jejak beliau sebagai gubernur Provinsi Jawa Barat perlu dilanjutkan, dan potensi untuk menang kembali sangat tinggi,” kata Ace.
Sebelumnya, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa selain tawaran untuk Pilgub Jawa Barat dan DKI Jakarta, dia juga mendapatkan tawaran menjadi menteri setelah terlibat sebagai tim kampanye Prabowo-Gibran di Jawa Barat.
Meskipun tertarik dengan opsi Gubernur Jawa Barat periode kedua, Emil menyatakan belum memutuskan pilihan akhirnya.
Proses pengambilan keputusan masih berlangsung, dan dia tidak menutup kemungkinan perubahan pada pilihan tersebut.
