CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi terus berkomitmen dalam mengatasi permasalahan kawasan kumuh dengan melaksanakan pembangunan ribuan septic tank komunal dan individual. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan sanitasi di 15 kelurahan yang ada di kota tersebut.
Kepala DPKP Kota Cimahi, Endang, mengungkapkan bahwa meskipun telah dibangun 148 septic tank komunal dan 6.276 septic tank individual yang telah melayani 20.857 unit rumah, masih terdapat 23.245 rumah atau sekitar 18,45% dari total rumah di Kota Cimahi yang belum dilengkapi septic tank.
“Minimnya fasilitas septic tank menyebabkan banyak warga terpaksa membuang air besar sembarangan, terutama ke sungai atau saluran air,” kata Endang dalam pernyataan di kantornya pada Selasa (13/08/24).
Ia juga menambahkan bahwa banyak warga yang tinggal di bantaran sungai masih terbiasa membuang limbah ke sungai ketimbang membuat septic tank.
Endang menjelaskan bahwa hingga saat ini, DPKP telah berhasil membangun 817 septic tank pada tahun 2023 dari total 20.857 septic tank yang ada. Pembangunan septic tank ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk mengurangi kawasan kumuh di Kota Cimahi.
Saat ini, luas kawasan kumuh di Kota Cimahi tersisa 141,42 hektare yang tersebar di 15 kelurahan atau 26 kawasan. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 10,03 hektare atau 6,62 persen dibandingkan tahun 2022. Kawasan kumuh dengan luas terbesar terletak di Leuwigajah dengan 22,13 hektare, diikuti oleh Cibereum dengan 18,97 hektare, dan Melong dengan 17,70 hektare.
Endang menegaskan bahwa kawasan tersebut dikategorikan kumuh karena beberapa faktor, termasuk belum terpenuhinya kualitas rumah layak huni, kurangnya drainase, akses jalan setapak, pengelolaan limbah domestik, serta ketersediaan air bersih dan proteksi bencana kebakaran.
Upaya yang dilakukan diharapkan dapat memperbaiki kondisi lingkungan dan kualitas hidup warga Kota Cimahi secara keseluruhan.