Dugaan “Fee” Transfer Megawati, PBVSI Didorong Beri Penjelasan Terbuka

Jakarta, NyaringIndonesia.com — Isu tak sedap kembali menghantam dunia bola voli nasional. Federasi bola voli Indonesia (PBVSI) dikabarkan sempat meminta kompensasi atau “fee” transfer kepada klub asal Turki, Manisa BBSK, dalam proses perekrutan pevoli andalan Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Informasi tersebut beredar luas di sejumlah media daring dan forum penggemar voli. Namun, hingga kini belum ada klarifikasi resmi dari PBVSI terkait kebenaran tudingan tersebut.

Menurut sejumlah sumber yang memahami proses transfer tersebut, pihak Manisa BBSK disebut menolak permintaan “fee” karena hal itu tidak diatur dalam ketentuan Federation Internationale de Volleyball (FIVB).

Berdasarkan regulasi internasional, perpindahan pemain profesional lintas negara hanya memerlukan International Transfer Certificate (ITC), tanpa kewajiban pembayaran kepada federasi nasional.

Penolakan itulah yang diduga menjadi penyebab tertundanya penerbitan ITC Megawati, sehingga sang pevoli tidak dapat melanjutkan kontraknya bersama Manisa BBSK. Padahal, ITC merupakan dokumen legal yang wajib dimiliki atlet sebelum bermain secara resmi di luar negeri.

Seorang sumber internal menyebutkan bahwa kontrak Megawati dengan Manisa BBSK sebenarnya sudah efektif tiga hari setelah Livoli Divisi Utama 2025 berakhir.

Namun, karena ITC tak kunjung diterbitkan, kesepakatan tersebut batal secara administratif dan membuat Megawati gagal tampil di Liga Voli Turki.

Kondisi ini menimbulkan reaksi keras dari publik dan komunitas voli Tanah Air. Banyak pihak menilai, jika benar PBVSI menahan dokumen ITC karena alasan non-teknis, maka tindakan itu merugikan karier atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

“Kalau benar Mega ditahan karena uang fee, itu sudah keterlaluan. Atlet berprestasi malah jadi korban politik olahraga,” tulis seorang pengguna media sosial dalam unggahan yang ramai dibagikan.

Hingga berita ini diturunkan, PBVSI belum mengeluarkan pernyataan resmi untuk mengonfirmasi atau membantah tuduhan tersebut. Pihak federasi juga belum merespons permintaan konfirmasi dari sejumlah awak media.

Sementara itu, publik menantikan sikap tegas dari PBVSI untuk memberikan klarifikasi terbuka demi menjaga integritas dan transparansi olahraga voli nasional.

Berita Utama