CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Dari hasil penelusuran NyaringIndonesia.com, pria yang ditemukan gantung diri di flyover Cimindi diidentifikasi berinisial DY, seorang pengajar honorer di salah satu sekolah di Kota Cimahi. Kematian tragisnya telah menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat.
Sebelum kejadian itu, melalui akun media sosialnya @_…… (privasi) pada Kamis, 27 Juni 2024, korban pernah mengungkapkan pengalamannya sebagai korban bully sejak SMP hingga SMA karena perbedaan agama dan cemoohan dari teman-temannya.
Namun, setelah memasuki universitas, ia menemukan lingkungan baru yang menerima dirinya dengan baik, yang membantu meningkatkan pola pikirnya menjadi lebih positif.
Sampai-sampai dalam tulisannya ia mengaku tidak bisa hidup sendiri, jadi harus ada orang lain sebagai teman ngobrol.
“Sifatku yang engga bisa sendirian ini jadi tergantung kepada orang lain. Harus ada teman ngobrol, teman bertemu dll” tulisnya.
Bahkan saking asiknya bergaul dirinya sampai lupa pulang kerumah orang tuanya. Ia sangat senang bisa 24 jam bersama temannya. Padatnya kegiatan kampus dari mulai aktifitas kemahasiswaan, demo, maen ke villa sampai nongkrong di kontrakan teman-temannya.
Sejak dilingkungannya yang baru, dirinya menuliskan banyak pengalaman baru sehingga mempunyai pola pikir yang positif.
“Aku bersyukur bisa ngerasain di lingkungan pendidikan yang menurut aku baik. Karena menurut aku lingkungan pedidikan yang baik bisa merubah pola pikir dan tingkah laku”, tulisnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, kesibukan teman-temannya berubah dan ia mulai merasa kesepian lagi. Hal ini membuatnya merenungkan betapa pentingnya memiliki teman untuk berbagi dan bercengkrama.
Lebih lanjut Ia mengatakan kepalanya mulai dipenuhi dengan pertimbangan-pertimbangan yang rumit, mengenai hidup dan dirinya sendiri.
“tidak teman lagi untuk berbagi, teman nongkrong, teman bertemu karena mereka sudah mulai ada yang mencari kerja dan masing-masing melanjutkan kehidupannya”. Ungkapnya.
“Seharusnya mikirin diri sendiri dulu kan? memang seperti itukan, manusia itu harus egois. Udah bukan lagi sosoan mikirin filsafat, politik, kemanusian dll. Pikiran diri sendiri dulukan? memang aku yang salah, dan inilah pikiran-pikiran ku yang salah”. Tulis dia lagi.
Dari sekian panjang tulisan yang dituangkan, nyaringindonesia.com tidak bermaksud membuka kembali luka keluarga. Inti dari pesannya adalah untuk mengambil pembelajaran dari pengalaman hidup di berbagai lingkungan sosial. (Tim)
Follow berita NyaringIndonesia di Google News