NyaringIndonesia.com – Seorang jurnalis di Jalur Gaza merasakan duka mendalam setelah kehilangan empat anak dan saudaranya dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Al Maghazi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Serangan tersebut telah menelan korban jiwa setidaknya 47 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk istri dan anak balitanya.
Kejadian ini menggambarkan tragedi yang menyentuh hati di tengah konflik yang berkepanjangan di wilayah tersebut.
Mohammed Alaloul, seorang fotografer Anadolu Agency berbasis di Turki, tengah bekerja saat mengetahui bahwa kamp pengungsi tersebut menjadi target serangan udara, demikian dilaporkan oleh New York Times pada Sabtu (11/11/2023).
Kesaksiannya memberikan gambaran pahit tentang risiko dan dampak konflik yang terus melanda daerah tersebut, menciptakan suatu realitas tragis yang terasa mendalam.
Mohammed Alaloul, fotografer Anadolu Agency, mengetahui bahwa keluarganya menjadi korban serangan udara setelah melihat laporan tentang rumah-rumah yang hancur dan anak-anak yang meninggal.
Tragisnya, anak-anaknya: Qais, Ahmad, Rahaf, dan Kenaan, termasuk tiga yang berusia empat tahun, menjadi korban.
Meskipun istri Alaloul, Amnah, dan anak bungsunya, Adam (berusia 1 tahun), selamat dari serangan, keduanya mengalami luka serius.
Adam, dengan luka sayatan dari pecahan peluru, dan Amnah, dengan patah tulang dan luka bakar serius di wajahnya, tengah menjalani perawatan kritis di Rumah Sakit Al-Aqsa.
Gambar Adam yang dirawat di lorong-lorong rumah sakit menciptakan gambaran menyentuh tentang tragedi yang dialami keluarga Alaloul, seperti yang dilaporkan oleh Times.