NyaringIndonesia.com – Erik ten Hag akhirnya angkat bicara untuk pertama kalinya setelah resmi dipecat dari jabatannya sebagai manajer Manchester United. Dalam pernyataan terbuka yang dirilis melalui agensi SEG Football pada Sabtu (2/11).
Ten Hag menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para suporter setia Manchester United yang selalu mendukung tim, baik dalam situasi sulit maupun saat merayakan kemenangan.
Namun, Ten Hag juga mengungkapkan kesedihannya karena misinya membawa lebih banyak trofi untuk klub ini harus berakhir lebih cepat dari yang diharapkannya.
“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih. Terima kasih karena selalu ada untuk klub ini,” ujar Ten Hag dalam surat terbuka tersebut. “Baik saat pertandingan di tempat yang jauh atau pertandingan yang sulit di Old Trafford, dukungan kalian tidak pernah goyah. Berkat kalian, suasana di Old Trafford selalu menggetarkan.”
Ten Hag mengakui bahwa para suporter setia Manchester United telah memberikan pengalaman yang berharga dan kenangan yang akan selalu diingatnya.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih karena telah memberi saya perasaan ini dan juga atas dukungan kalian. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada staf di setiap departemen klub atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan di momen baik dan buruk,” lanjutnya.
Selama masa kepemimpinannya, Ten Hag memang berhasil mempersembahkan dua trofi bagi Manchester United. Di tahun 2023, ia membawa pulang Carabao Cup, dan setahun kemudian ia berhasil memenangkan Piala FA.
Namun, harapannya untuk membawa lebih banyak trofi ke lemari prestasi Manchester United harus kandas di tengah jalan.
“Kita memenangi dua trofi — prestasi yang akan saya hargai selama sisa hidup saya. Tentu saja, impian saya adalah membawa lebih banyak trofi ke lemari. Sayangnya, impian itu telah berakhir,” ungkap Ten Hag dengan nada penyesalan.
Dalam pernyataan akhirnya, Ten Hag berharap agar Manchester United tetap meraih kesuksesan di masa mendatang.
“Saya berharap semua penggemar Manchester United meraih kesuksesan, trofi, dan kejayaan. Dukungan kalian dan kehangatan yang saya terima dari semua orang di klub membantu saya merasa seperti di rumah. Terima kasih atas babak ini dalam hidup saya,” tutup pernyataannya.
Pemecatan Ten Hag ini diumumkan oleh manajemen Manchester United pada Senin (28/10), hanya sehari setelah kekalahan 1-2 yang diderita klub dari West Ham United.
Kekalahan tersebut menambah rentetan hasil buruk yang dialami Manchester United di Liga Inggris, yang membuat mereka terperosok ke posisi 14 klasemen sementara dengan perolehan 11 poin.
Tidak hanya itu, performa buruk Manchester United juga terlihat di kancah Liga Europa, di mana mereka belum berhasil meraih kemenangan dalam tiga laga terakhir, sehingga mendorong manajemen klub untuk mengambil keputusan tegas terkait masa depan Ten Hag.
Sebelumnya, banyak pihak yang optimis terhadap masa depan Manchester United di bawah kepemimpinan Ten Hag. Pelatih asal Belanda tersebut dianggap sebagai sosok yang mampu membawa perubahan positif setelah meraih kesuksesan di Ajax Amsterdam.
Namun, serangkaian hasil kurang memuaskan, baik di kompetisi domestik maupun Eropa, membuat harapan itu perlahan-lahan memudar.
Terlepas dari keberhasilannya mempersembahkan dua trofi selama masa jabatannya, Ten Hag masih dianggap gagal memenuhi ekspektasi besar yang dibebankan padanya di klub sebesar Manchester United.
Setelah pemecatannya, Ten Hag dilaporkan tengah pulang ke kampung halamannya di Oldenzaal, sebuah kota kecil di Belanda yang berdekatan dengan perbatasan Jerman, untuk beristirahat dan melepas lelah.
Keputusan ini tampaknya menjadi waktu yang tepat bagi Ten Hag untuk merenungi perjalanan karirnya serta merencanakan langkah selanjutnya dalam dunia sepak bola.
Sementara itu, Manchester United sudah bergerak cepat dengan menunjuk Ruben Amorim sebagai pengganti Ten Hag.
Pelatih asal Portugal ini sebelumnya sukses menangani Sporting CP dan diharapkan dapat membawa angin segar bagi Manchester United yang tengah mencari konsistensi dan stabilitas di lapangan.
Amorim disebut-sebut memiliki gaya permainan yang atraktif dan pendekatan taktik yang modern, sehingga diharapkan mampu mengangkat performa tim yang sempat merosot di bawah asuhan Ten Hag.
Penunjukan Amorim sebagai pelatih baru tentu menjadi babak baru bagi Manchester United. Meski demikian, para suporter klub tentu tidak akan melupakan kontribusi Ten Hag, yang telah memberikan dua trofi dalam periode singkat kepemimpinannya.
Di tengah rasa kecewa karena harus mengakhiri tugasnya lebih cepat, Ten Hag meninggalkan Old Trafford dengan hati yang penuh rasa syukur dan kenangan indah bersama para pendukung setia klub tersebut.
Sumber: SEGFootball
Disclaimer:
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News