Fenomena Halo Matahari Muncul di Langit Indonesia, Mitos dan Fakta Ilmiahnya

Cimahi, NyaringIndonesia.com – Hari ini, Minggu, 20 April 2025, langit Indonesia dihiasi oleh fenomena optik menakjubkan: halo matahari, atau yang dikenal juga sebagai fenomena matahari cincin. Kejadian alam ini menarik perhatian banyak masyarakat yang mengabadikannya melalui foto dan video, sekaligus memunculkan berbagai spekulasi dan mitos di tengah publik.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Fenomena halo matahari kerap dikaitkan dengan pertanda buruk, seperti munculnya wabah penyakit atau bencana alam. Kenangan kolektif masyarakat kembali mengingat fenomena serupa yang terjadi pada awal tahun 2020, bertepatan dengan merebaknya pandemi COVID-19 dan memburuknya krisis ekonomi global. Meski demikian, para ahli menegaskan bahwa halo matahari merupakan fenomena alamiah yang tidak berbahaya dan tidak berkaitan dengan tanda-tanda malapetaka.

Secara ilmiah, halo matahari terjadi akibat pembiasan cahaya matahari oleh kristal es yang berada di awan cirrus, yaitu jenis awan tipis yang menggantung tinggi di atmosfer. Saat cahaya matahari menembus kristal-kristal es ini, cahaya dibelokkan pada sudut tertentu, biasanya 22 derajat, membentuk lingkaran cahaya di sekitar matahari. Efek ini serupa dengan proses pembentukan pelangi, namun warna dalam halo matahari sering kali lebih lembut atau bahkan tampak putih.

Beberapa karakteristik utama halo matahari antara lain:

– Awan Cirrus: Awan ini berada di ketinggian 5 hingga 12 kilometer di atas permukaan bumi dan tersusun dari kristal es.

– Pembiasan dan Dispersi Cahaya: Cahaya matahari dibiaskan oleh kristal es, dan dalam beberapa kasus, efek dispersi menyebabkan halo menampilkan gradasi warna menyerupai pelangi.

– Variasi Bentuk: Halo matahari dapat berbentuk lingkaran penuh, setengah lingkaran, atau hanya bagian tertentu saja, tergantung kondisi atmosfer.

Fenomena ini dapat terjadi di berbagai belahan dunia, terutama di wilayah yang memiliki kondisi cuaca cerah dengan suhu udara di ketinggian yang cukup rendah.

Para pakar meteorologi mengimbau masyarakat untuk menikmati keindahan fenomena ini tanpa perlu merasa cemas. Halo matahari adalah bagian dari keajaiban optik alami yang memperkaya keragaman fenomena atmosfer di bumi.

Dengan memahami fakta ilmiahnya, diharapkan masyarakat dapat lebih mengapresiasi keindahan alam ini tanpa terjebak pada mitos atau ketakutan yang tidak berdasar.

==================

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Market

Market

Berita Utama