Purwakarta, NyaringIndonesia.com – Klakson “telolet” yang khas dari berbagai kendaraan, terutama bus, kembali mencuri perhatian publik di Indonesia.
Fenomena ini, yang sebelumnya populer pada akhir 2016, kembali menggebrak media sosial dan menjadi trending topic di berbagai platform.
Banyak pengguna media sosial membagikan video klakson telolet, di mana suara klakson yang unik tersebut diiringi dengan sorakan dan tarian. Hal ini menggugah kenangan banyak orang dan menciptakan komunitas baru yang menyukai budaya “telolet.”
Beberapa pengemudi bus bahkan berinisiatif untuk memodifikasi klakson mereka dengan melodi yang lebih variatif, menjadikan pengalaman berkendara lebih menarik.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta, Iwan Soeroso, menegaskan, pihaknya selalu menyosialisasikan agar bus-bus tidak menggunakan klakson berirama atau telolet.
Dikatahui, Kabupaten Purwakarta, merupakan wilayah yang kerap dilintasi oleh bus parawisata atau bus antarkota antarprovinsi (AKAP), yakni ruas Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) dan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali).
“Kami mengingatkan agar penggunaan klakson tetap dalam batas wajar demi keselamatan dan ketertiban lalu lintas,” imbau Iwan.
Bus yang melintas di Kabupaten Purwakarta ini menjadi perhatian masyarakat. Selain memiliki corak yang meriah, bus tersebut juga kerap membunyikan klakson berirama atau telolet.
Dikatahui, Kabupaten Purwakarta, merupakan wilayah yang kerap dilintasi oleh bus parawisata atau bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Namun Iwan mengatakan, klakson telolet dapat menggangu efisiensi pada sistem pengereman utama sehingga berpotensi membuat rem blong.
“Penggunaan klakson telolet tersebut menggunakan angin yang berasal dari fungsi pengereman, sehingga berpotensi membuat rem blong,” tutupnya.