Search
Close this search box.

Festival Kuliner Nusantara Ramaikan HUT RI ke-79 di Kelurahan Cibeureum Cimahi 

Festival Kuliner Nusantara
Lurah Cibeureum Fery Supriyadi bersama warga Rw 01 Kelurahan Cibeureum saat Festival Kuliner Nusantara

CIMAHI, NyaringIndonesia.co- Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, bukan hanya sekadar seremonial tahunan, namun juga sebagai pengingat bahwa Indonesia pernah mengalami masa-masa penjajahan yang panjang, dan kemerdekaan yang kini dinikmati adalah hasil perjuangan dan pengorbanan para pahlawan bangsa.

Oleh sebab itu, Karang Taruna Rw 01 Cibeureum menggelar serangkaian kegiatan yang penuh makna sebagai bentuk rasa syukur dan penghargaan atas perjuangan para pahlawan kemerdekaan.

Lurah Cibeureum, Fery Supriyadi menyampaikan pentingnya menjaga dan mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih.

“Sebagai generasi penerus, kita harus memastikan bahwa kemerdekaan ini tetap kita jaga, agar tidak kembali terjajah, baik secara fisik maupun ekonomi. Oleh karena itu, mari kita rayakan kemerdekaan dengan hal-hal positif yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa,” ungkapnya pada media, disela acara Festival Kuliner Nusantara, di Gor Raga Rw 01, Kelurahan Cibeureum, Cimahi selatan. Sabtu (31/08/24).

Dalam rangkaian acara tersebut, digelar Festival Kuliner Nusantara yang menampilkan produk-produk lokal dari UMKM Cibeureum. Festival ini tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan kekayaan kuliner nusantara, tetapi juga sebagai bentuk dukungan nyata terhadap produk-produk lokal.

“Bela beli produk lokal adalah salah satu cara kita mempertahankan kemerdekaan ekonomi,” tambahnya.

Selain itu, peringatan kemerdekaan ini juga dimaknai dengan ajakan untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan, mengingat persaingan global yang semakin ketat.

“Kita harus belajar dengan giat dan rajin, karena persaingan global sudah di depan mata. Pekerja asing kini banyak yang masuk ke Indonesia, oleh karena itu, kita harus meningkatkan kompetensi dan kreativitas agar bisa bersaing di era globalisasi ini,” tegasnya.

Tidak kalah penting, masyarakat juga diajak untuk lebih bijak dalam memilih calon pemimpin. “Pemilihan pemimpin bukan hanya soal popularitas, tetapi juga tentang bibit, bebet, dan bobotnya. Bibit meliputi asal usul, bebet mencakup karakter dan tipe kepemimpinan, sementara bobot adalah kualitas pemahaman dalam birokrasi,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.

Semangat gotong royong dan kebersamaan juga tercermin dalam prinsip *Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh, yang menjadi landasan kehidupan masyarakat. Prinsip ini mengajarkan tentang pentingnya saling membantu, saling menyayangi, dan saling mendidik antar sesama.

Dengan berbagai kegiatan positif yang dilakukan, diharapkan semangat kemerdekaan ini dapat terus dipertahankan dan diwariskan kepada generasi berikutnya, agar Indonesia semakin maju dan sejahtera.(Bzo)

Berita Utama