Festival Makanan Berbahan Aci Belum Mendapat Perhatian Pemerintah

Festifal Aci Nusantara yang digelar dihalaman kantor Gubernur jawa Barat Ridwan Kamil, pada Minggu 04 Juni 2023

BANDUNG, NyaringIndonesia.com – Selama ini makanan yang terbuat dari bahan kanji atau aci adalah makanan yang hanya bisa ditemui di kampung-kampung sebagai santapan atau jajanan rakyat.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Namun seiring waktu, menu makanan berbahan “Aci” ini mulai mewarnai sajian yang ditawarkan disejumlah tempat jajanan di Jawa Barat khususnya dengan olangan yang dibuat lebih menarik.

Menurut Budi Langit, Ketua Panitia Food Aci Nusantara (FAN), makanan yang terbuat dari aci sekarang mulai naik kelas. Terbukti, makanan rakyat ini mulai dikenal dengan model dan sebutan yang sudah tidak asing lagi di masyarat perkotaan.

“Kami menggelar FAN ini sebagai pesta rakyat, karena jelas makanan dari aci ini adalah makanan rakyat. Jadi dari jaman dulu sampai sekarang, aci adalah tetap makanan rakyat,” tandas Budi, saat ditemui disela kegiatan FAN di halaman Gedung Sate, Kantor Gubernur Jabar. Minggu (04/06/2023)

Namun, sambung dia, makanan ini merupakan makanan legenda di masyarakat. Seiring waktu makanan ini mulai jadi hit maker seperti “Cireng dan Cingmin”, bahkan bisa jadi new commers.

“Saya melihat ini ada perubahan menuju kemajuan. Aci sekarang naik kelas dengan berbagai formasinya,” katanya.

Selain itu, ia melihat ada peluang bagi para pelaku UMKM untuk mendapatkan tambahan penghasilan lantaran geliat perekonian yang meningkat. Malah ia meyakini festival ini adalah pagelaran yang tematik. Karena selain menjaga keberlangsungan makanan legenda, aci juga berpotensi bisa dikembangkan jadi lebih tinggi lagi.

Untuk itu, Budi mengaku harus banyak mendapat dukungan dari semua lapisan terutama keterlibatan pemerintah dari mulai hulu hingga hilir.

“Jadi mulai dari tanaman sampai petaninya harus diperhatikan.  Ini PR kita semua, agar regulasinya jelas,” cetusnya.

Ia mengaku, pagelaran ini tidak murni terlaksana oleh panitia penyelenggara tanpa keterlibatan dinas yang beriirsan dengan UMKM. Padahal, sebelumnya permohonan kerjasama dengan dinas terkait sudah layangkan.

“Padahal kami tidak meminta bahkan berharap banyak bantuan dari pemerintah, hanya sedikit kepedulian saja. Kami hanya ingin memperkenalkan para UMKM yang harus mendapat binaan dari pemerintah dan kita bersama,”harapnya.

Sementara, Ketua Forum dan Silahturahmi 20.5 Jawa Barat, Aam Muharam menilai positf pagelaran FAN ini, lantaran melibatkan para pelaku UMKM dan produsen bahan aci untuk meningkatkan perekonomiannya.

Menurutnya jika festifal ini bisa berjalan dengan baik, bukan saja baik bagi kesehjateraan para pelaku UMKM, tapi Jawa Barat bakal mempunyai destinasi wisata kuliner baru, dan itu menjadi nilai tambah untuk peningkatan pemasukan pemerintah dari wisatan yang berkunjung.

“Festifal ini merupakan gelaran yang pertama kalinya di Jawa Barat, semoga menjadi ikon dan motivasi didaerah untuk menyelenggaran hal serupa. Namun potensi yang unik ini harus mendapat dorongan dari pemerintah, khususnya dari dinas terkait, agar harapan para pelaku UMKM dan produsen Aci bisa meningakat perekonomiannya,” pungkas Aam. (Gils)

Berita Utama