Festival Social Studies Hidupkan Minat Literasi Generasi Muda Cimahi

Festival Social Studies
(kiri) Kadis DP3AP2KB Kota Cimahi, Fitriani Manan, (tengah) Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, (kanan) Kadisdik Kota Cimahi, Nana usai saksikan Festival Social Studies SSK di Ballroom MPP

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Upaya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya literasi pada generasi muda masih menghadapi sejumlah kendala. Di tengah arus perubahan zaman saat ini, generasi muda cenderung lebih tertarik pada hal–hal yang bersifat praktis dengan berbagai kecanggihan teknologi.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Meskipun teknologi sebenarnya semakin memudahkan siapa pun untuk mengeksplorasi berbagai bentuk literasi, hal tersebut nyatanya belum cukup menarik minat generasi muda untuk benar-benar mendalaminya.

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhiti Yudisthira, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi literasi saat ini yang dinilai mengarah pada situasi darurat. Menurutnya, generasi muda lebih banyak tertarik pada hal yang kurang mendukung perkembangan masa depan mereka.

“Kami sangat mengkhawatirkan kondisi saat ini. Kami berharap Kota Cimahi tidak mengalami darurat literasi,” ujar Adhitia saat menghadiri Festival Social Studies SSK di MPP Cimahi, Rabu (19/11/2025).

Karena itu, lanjut Adhitia, Pemerintah Kota Cimahi melalui DP3AP2KB serta Dinas Pendidikan Kota Cimahi terus mencari solusi menarik untuk menumbuhkan kesadaran literasi dan kepedulian terhadap lingkungan bagi generasi muda.

Salah satunya melalui penyelenggaraan Festival Social Studies Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) sebagai langkah pencegahan agar generasi muda tidak mengalami darurat literasi.

“Dalam festival ini terdapat beberapa kategori lomba yang sangat menarik, salah satunya adalah jelajah situs sejarah yang ada di Kota Cimahi,” katanya.

Ia menambahkan, kategori tersebut sangat bermanfaat karena dapat membantu meningkatkan literasi sejarah dan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kotanya.

“Generasi yang memiliki jati diri adalah generasi yang tidak mengalami darurat literasi dan memahami aspek sejarah di kota tempat mereka tinggal,” tambahnya.

Berdasarkan data Disbudparpora Kota Cimahi, lanjut Adhitia, hiingga kini masih terdapat sekitar 49 situs sejarah di Kota Cimahi yang masih dapat dikunjungi.

“Kami juga berharap generasi muda mau berkunjung ke situs-situs tersebut sebagai bagian dari literasi mereka dalam memahami sejarah Kota Cimahi,” pungkasnya. (Bzo)

 

Berita Utama