JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P),Ganjar Pranowo, telah menyatakan penghargaan dan rasa hormatnya terhadap Presiden RI Joko Widodo dan putranya, Gibran Rakabuming, meskipun keduanya memiliki pilihan politik yang berbeda.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Gibran dipilih sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (pilpres) 2024. Sementara itu, Joko Widodo sebagai ayah merestui Gibran maju sebagai cawapres.
“Sampai saat ini, saya tetap menghormati Pak Jokowi, saya menghormati Mas Gibran, sebagai pilihan politik,” kata Ganjar Pranowo, saat ditemui di Miftahul Ulum Islamic boarding school in Jakarta.
Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah, mengakui bahwa Partai PDI-P merasa sedih ditinggalkan oleh dua kader andalannya.
Namun, dia menegaskan bahwa partai berlogo banteng moncong putih itu tidak akan menangis meskipun mengalami perpisahan yang sulit.
“Kesedihan itu pasti ada, tapi kami enggak akan cengeng, banteng enggak cengeng! Banteng ketaton itu langsung bergerak,” tegas Ganjar.
Ganjar menekankan bahwa PDI-P tidak akan larut dalam suasana kesedihan setelah ditinggalkan oleh Kepala Negara yang mendukung Prabowo-Gibran dalam perjalanan politik mereka.
Dia mengingatkan tentang perjuangan partai tersebut pada Peristiwa Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kudatuli) tahun 1996, ketika kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jakarta diambil alih secara paksa.
“Kami tidak dalam romantisme kesedihan, tapi kami harus berjuang, PDI Perjuangan itu waktu PDI, juga dihajar habis-habisan, dibakar itu, bahkan ada yang mati kok, jangan lupa dengan Kudatuli lho ya, dan kami fight terus, kami enggak cengeng dengan segala yang terjadi,” tegas Ganjar.29/10/2023.
Partai PDI-P sedang merasakan sedih yang mendalam karena Presiden Joko Widodo memutuskan untuk mendukung Gibran Rakabuming sebagai cawapres Prabowo Subianto dalam pemilu mendatang.
Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDI-P, mengungkapkan bahwa partai tersebut berada dalam suasana sedih dan luka yang dalam, namun akan tetap berserah pada Tuhan dan rakyat Indonesia atas apa yang terjadi.
“PDI Perjuangan saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan dan Rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini,” kata Hasto.
Gibran, yang sebelumnya adalah anggota PDI-P, memutuskan berpaling dan maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo.
Ganjar Pranowo diusung sebagai bakal calon presiden oleh PDI-P, dan partai tersebut merasa kehilangan salah satu kader terbaiknya yang telah mendukung Joko Widodo sejak ia menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga Presiden RI selama dua periode.