Cimahi, NyaringIndonesia.com – Sekolah negeri, yang seharusnya memberikan pendidikan gratis, kini tengah dihadapkan pada permasalahan pungutan liar yang membebani orang tua siswa.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Meskipun dibiayai negara, banyak sekolah negeri di berbagai daerah yang memungut biaya tambahan di luar ketentuan yang berlaku. Hal ini membuat sejumlah orang tua merasa terbebani, terutama di tengah situasi ekonomi yang serba sulit.
Untuk mengatasi masalah ini, Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu sekolah negeri di wilayahnya.
Kang Dedi, panggilan akrabnya, sangat terkejut mendengar dari sejumlah siswa yang dipaksa harus membayar biaya tambahan yang tidak seharusnya ada.
“Pendidikan harusnya gratis, apalagi sekolah negeri yang sudah dibiayai negara. Tidak seharusnya ada biaya tambahan yang memberatkan orang tua siswa,” tegas Dedi Mulyadi.
Dalam salah satu unggahan di akun media sosial miliknya, Kang Dedi juga mengingatkan kepada semua sekolah yang ada di Jawa Barat untuk memberikan keleluasaan kepada orang tua murid untuk membeli sendiri kebutuhan anaknya di sekolah.
“Sekolah tidak boleh lagi menjual seragam atau barang lainnya. Biarkan orang tua murid membeli sendiri. Mau mahal atau murah di luar sana, itu terserah mereka. Jangan tergiur oleh keuntungan yang tidak seberapa, tetapi jadi masalah,” tambahnya.
Bahkan ia juga melarang mengadakan piknik atau study tour saat liburan sekolah. Menurutnya, liburan sekolah dengan keluarga masing-masing itu lebih baik.
Kedepan, Kang Dedi juga tidak akan menuntut pihak sekolah untuk membuat laporan administratif. Paara guru hanya fokus mengajar dan provinsi yang akan mengurusnya.
“Untuk laporan, nanti kalau perlu kita sewa akuntan untuk membuat laporan. Jadi, guru tidak dibebankan lagi untuk membuat laporan. Mereka fokus saja mengajar,” ungkapnya.
Kang Dedi menegaskan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana pendidikan dan menghindari pungutan liar yang dapat membebani orang tua siswa.
Ia berharap langkah ini dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil, transparan, dan bebas biaya bagi seluruh lapisan masyarakat.