NyaringIndonesia.com – Saat tidur, sebagian orang menyalakan kipas angin semalaman di kamar agar tidak gerah saat tidur. Kebiasaan ini ternyata dapat mendatangkan beberapa masalah untuk kesehatan menurut laman klikdokter.com, antara lain:
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kekurangan oksigen
Tidur menggunakan kipas angin tidak baik bagi kesehatan paru-paru. Ini dikarenakan, ketika tidur dalam keadaan kipas angin menyala, paru-paru tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Selain itu, udara dingin dari angin yang dihasilkan kipas juga akan mengenai hidung dan mulut. Sehingga memperparah kondisi dan menyebabkan seseorang kesulitan untuk bernapas.
Mencetuskan reaksi alergi
Kipas angin memang dapat membuat udara di kamar bersirkulasi. Namun tidak hanya udara, kipas angin juga dapat mensirkulasikan debu, tungau, serbuk sari tanaman, dan bahan alergen (pencetus alergi) lainnya di dalam kamar. Ketika alergen ini terhirup, dapat memicu reaksi alergi, seperti bersin, hidung meler, mata berair, tenggorokan gatal, atau gangguan pernapasan
Membuat tenggorokan dan hidung kering
Tidur dengan kipas angin bisa menyebabkan hidung dan tenggorokan jadi kering. Kondisi ini dapat mendorong produksi mukus (lendir) yang berlebih, sinusitis, nyeri kepala, hingga hidung mampet.
Kekurangan cairan
Cuaca dingin dari kipas dapat menyerap cairan tubuh dan mengakibatkan dehidrasi. Ketika cairan sudah terserap, maka tubuh menjadi akan lemah sehingga membuat organ tubuh tidak bekerja dengan baik.
Dilansir dari Live Science, ahli spesialis pulmonologi di New York, Dr. Len Horovitz menyarankan beberapa hal untuk meminimalkan risiko kambuhnya alergi dan melindungi diri dari debu dan alergen lainnya saat tidur dengan kipas angin, seperti:
- Jangan terlalu mengarahkan kipas angin langsung ke arah tempat tidur atau tubuh.
- Jika diperlukan, gunakan filter udara di tempat tidur.
- Lakukan irigasi hidung setiap hari untuk membantu hidung tetap kering dan terhindar dari masalah hidung lainnya.