JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Guru Besar transportasi dari Universitas Indonesia (UI), Sutanto Soehodho, mengomentari rencana proyek perpanjangan jalur Kereta Cepat Whoosh hingga Surabaya dengan memberikan beberapa kritik konstruktif.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurutnya, pemerintah harus memperhatikan dengan seksama berbagai faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan proyek ini, termasuk kebutuhan aktual dan nilai ekonomi dari penggunaan kereta cepat dalam konteks era teknologi informasi.
“Hal yang sangat kritis melanjutkan kereta cepat dari Bandung adalah jika terjadi kegagalan dalam prediksi kebutuhan dari kereta itu sendiri,” ujar Sutanto saat dihubungi pada Rabu, 1 November 2023.
Sutanto menekankan pentingnya memperhitungkan nilai keekonomian, biaya pembangunan, serta biaya operasi dan perawatan dalam jangka panjang.
Dia juga menyoroti pentingnya dukungan teknis dan finansial dari pihak asing, dengan skema kerja sama yang saling menguntungkan dan tidak menciptakan ketergantungan.
Pada saat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan dukungan positif terhadap proyek tersebut meski sedang dalam tahap pemulihan kesehatan.
Luhut menekankan bahwa perjanjian dengan China untuk proyek ini telah berjalan dengan baik, dan dia optimistis dengan kesuksesan proyek ini.
“Sekarang dengan kita punya pengalaman, we don’t have any problem anymore,” ucap Luhut.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, atau Tiko, memastikan bahwa proses studi bersama dengan pihak China untuk kelanjutan proyek tersebut sedang berjalan.
Dia menekankan bahwa keputusan untuk memilih kembali China sebagai mitra proyek ini didasarkan pada pengalaman China dalam membangun jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Namun, Tiko menekankan bahwa proses tersebut masih dalam tahap awal, dan kedua belah pihak perlu mempertimbangkan secara seksama kelayakan dan biaya proyek secara keseluruhan sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
Tiko juga menyatakan bahwa skema pembiayaan dan perusahaan yang terlibat dalam proyek ini akan dibahas lebih lanjut setelah hasil studi bersama keluar.
“Tapi butuh waktulah. Kita sedang melakukan joint study dengan Cina, untuk kita lihat feasibility maupun cost project secara keseluruhan,” ujar Tiko di Kantor InJourney, Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, kemarin.
Dengan adanya respons dan pengamatan yang cermat dari para ahli dan pejabat terkait, diharapkan pemerintah dapat menjalankan proyek perpanjangan jalur Kereta Cepat Whoosh ke Surabaya dengan optimal dan memastikan keberlanjutan serta keberhasilan proyek ini untuk kemajuan transportasi di Indonesia.