Gus Miftah Kembali Disorot: KH Usman Ali Kehilangan 40 Jadwal Ceramah

Gus Miftah
Gus Miftah

NyaringIndonesia.com – Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik setelah mengungkapkan bahwa KH Usman Ali kehilangan 40 jadwal ceramahnya akibat insiden tertawaan terhadap seorang penjual es teh yang sempat viral di media sosial.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Peristiwa ini bermula ketika KH Usman Ali terlihat berada di samping Gus Miftah saat momen tersebut terjadi. Saat itu, Gus Miftah melontarkan pernyataan yang dinilai merendahkan pedagang es teh, dan KH Usman Ali tampak ikut tertawa terbahak-bahak.

Reaksi ini pun memicu kemarahan publik, terutama di media sosial, yang menganggap sikap tersebut tidak pantas dilakukan oleh seorang tokoh agama.

Dalam sebuah pernyataan terbaru, Gus Miftah menyinggung kembali kejadian itu dan menyebut bahwa KH Usman Ali kini harus menerima konsekuensi berupa pembatalan puluhan jadwal ceramahnya.

“Gak usah bercanda, nanti kalau ketawa viral kaya Kyai Usman, kasihan. Lah iya, gara-gara ketawa ngakak, jadwalnya hilang 40, ketawa membawa luka. Yah gak apa-apa, rezeki masing-masing,” ujar Gus Miftah dalam bahasa Jawa.

Pernyataan ini langsung menuai beragam reaksi dari masyarakat. Banyak warganet yang menilai bahwa kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi para tokoh publik, termasuk ulama, untuk lebih berhati-hati dalam bersikap dan berucap di depan umum.

Beberapa komentar di media sosial menyoroti sikap Gus Miftah yang terkesan justru menyalahkan viralnya video tersebut, bukan introspeksi atas kejadian yang terjadi.

“Gara-gara kelakuannya sendiri. Coba kalau santun dan beretika, semua pasti tambah menghormati,” tulis seorang netizen.

“Karakter bergelar Gus kebanyakan begini, makanya saya sudah skip ulama-ulama yang bertitel Gus dan Habib. Gus yang patut didengar cuma Gus Baha,” tambah netizen lainnya.

Selain itu, ada pula komentar yang menyindir fenomena ustaz yang dianggap lebih komersial dibandingkan berfokus pada dakwah.

“Ustaz-ustaz penjual ayat dan agama, karena ustaznya punya tarif. Masang tarif… hadeh,” ungkap seorang pengguna media sosial.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa dalam era digital, setiap tindakan dan ucapan tokoh publik dapat dengan cepat tersebar dan mendapat sorotan luas. Kepekaan sosial dan sikap bijaksana dalam berinteraksi dengan masyarakat, terutama dalam hal yang menyangkut profesi dan kehidupan orang lain, menjadi hal yang semakin penting untuk diperhatikan.

Sementara itu, baik Gus Miftah maupun KH Usman Ali belum memberikan pernyataan lebih lanjut terkait dampak yang mereka alami dari viralnya insiden ini. Publik pun masih menunggu apakah akan ada klarifikasi atau permintaan maaf dari pihak yang bersangkutan.

==================

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama