Hamas Umumkan Kesepakatan Damai Gaza, Israel Diminta Tarik Pasukan

Gaza
Kelompok perjuangan Palestina, Hamas

Gaza, NyaringIndonesia.com – Kelompok perjuangan Palestina, Hamas, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menyepakati perjanjian damai yang mencakup penghentian perang di Jalur Gaza serta penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Pengumuman ini disampaikan Hamas melalui pernyataan resmi pada Rabu (8/10), dan dianggap sebagai terobosan penting dalam upaya mengakhiri konflik berdarah yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

“Hamas mengumumkan telah mencapai sebuah kesepakatan yang meliputi berakhirnya perang di Jalur Gaza, penarikan pasukan Israel, pengiriman bantuan kemanusiaan serta pertukaran tahanan,” tulis pernyataan kelompok tersebut.

Langkah ini disebut sebagai bagian dari perjanjian damai yang diusulkan oleh Amerika Serikat, yang sebelumnya dikonfirmasi oleh Presiden AS Donald Trump pada hari yang sama. Trump menyebut bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama dari perjanjian damai Gaza, yang difasilitasi oleh Washington dengan dukungan sejumlah negara penjamin.

Desakan kepada Negara Penjamin

Dalam pernyataan resminya, Hamas juga meminta komitmen dari Amerika Serikat dan negara-negara penjamin perjanjian untuk memastikan Israel mematuhi seluruh butir kesepakatan, termasuk penarikan pasukan dan penghentian agresi militer.

“Kami menekankan bahwa pengorbanan rakyat kami tidak akan sia-sia. Kami akan tetap setia pada janji kami dan tidak akan melepaskan hak-hak nasional rakyat kami, termasuk kebebasan, kemerdekaan, dan hak untuk menentukan nasib sendiri,” tulis Hamas.

Respons Internasional Ditunggu

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Israel terkait kesepakatan tersebut, termasuk rincian teknis mengenai jadwal penarikan pasukan maupun mekanisme pertukaran tahanan. Situasi di lapangan masih terus dipantau secara ketat oleh berbagai pihak, termasuk PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan.

Pengumuman ini mendapat perhatian luas dunia internasional, mengingat eskalasi kekerasan di Gaza sejak akhir 2024 telah menewaskan ribuan warga sipil dan memicu krisis kemanusiaan akut.

Jika perjanjian ini benar-benar dijalankan, maka kesepakatan ini akan menjadi titik balik penting dalam sejarah panjang konflik Israel-Palestina, sekaligus membuka jalan bagi proses rekonstruksi dan stabilisasi kawasan.

 

==================

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama