Harga BBM Pertalite dan Solar Akan Naik Pekan Ini

pom bensin
BBM jenis pertalite dan solar kabarnya akan naik (foto, pixabay)

JAKARTA, NyaringIndonesia.com – Tersiar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pekan ini.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Hal tersebut juga disebut oleh sejumlah menteri bahwa harga BBM Pertalite di Indonesia saat ini tidak sebanding dengan harga minyak dunia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (26/8/2022), harga keekonomian Pertalite memang sudah seharusnya berada di kisaran Rp 14.450 per liter jika mengacu dari harga minyak dunia.

Begitupun halnya Menteri ESDM Arifin Tasrif, ia mengatakan bahwa harga keekonomian Pertalite ini sudah di atas Rp 10.000 per liter.

“Pertalite Rp10.000/liter, dengan catatan tetap ada subsidi. Kadi memang harus tetap disubsidi,” ungkap Menteri ESDM, Arifin Tasrif,
dalam Raker, pada Rabu 24 Agustus 2022.

Ditambah DPR RI melalui Komisi VII telah menyetujui kenaikan 30% harga BBM jenis Pertalite dan Solar Subsidi. Namun, kenaikan harga BBM tersebut bukan berarti mencabut subsidi BBM.

Namun meski dinaikkan menjadi Rp 10.000 per liter, beberapa golongan harus diberikan akses untuk membeli Pertalite seharga Rp 7.650 per liter.

Mulai dari kendaraan roda dua, transportasi umum, hingga kendaraan yang mendukung ekonomi industri kecil menengah.

Berbeda dengan anggota Komisi VII Syaikhul Islam, ia malah berpendapat harga BBM tidak perlu naik, tapi pemerintah hanya harus melakukan pembatasan ketat untuk BBM Subsidi.

“Pandangan pribadi kami bahwa sebaiknya tidak perlu ada kenaikan. Kalau disuruh milih opsi pembatasan itu lah yang paling masuk akal,” tegas Syaikhul.

Hal serupa juga di ungkap Sartono anggota Komisi VII lainnya. Ia juga menolak bila harga BBM subsidi dinaikan.

“Jelas, kami menolak kalau ada kenaikan BBM,” tegasnya.

Dia justru menyoroti masalah lifting minyak dan gas bumi di Indonesia yang semakin merosot dari tahun ke tahun. Selama ini lifting minyak bumi di Indonesia telah turun dari awalnya bisa mencapai 1,4 juta barel per hari menjadi hanya 600 ribuan barel per hari.

Menurut dia, kalau industri hulu migas selama ini digenjot lebih masif, Indonesia bisa menghasilkan minyaknya sendiri dan akhirnya tak perlu impor. Bila ada gejolak harga minyak global seperti sekarang, harga BBM di dalam negeri bisa stabil.

“Mungkin kita tak bergejolak kalau ada masalah harga sektor minyak dan gas ini. Sekarang tiap ada gejolak nun jauh di sana kita berdampak luar biasa,” tutupnya.*

Market

Market

Berita Utama