Harga Bitcoin Anjlok, Pasar Kripto Ikut Bergejolak

Cimahi, NyaringIndonesia.com – Harga Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah mengalami penurunan tajam dalam waktu singkat. Aset kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia itu merosot lebih dari 30% hanya dalam beberapa hari, memicu kepanikan di kalangan investor dan pengamat pasar.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Sebagai aset dengan volatilitas tinggi, Bitcoin memang kerap mencatat pergerakan ekstrem. Namun, penurunan kali ini menimbulkan efek domino. Sejumlah investor melepas kepemilikannya, sementara sebagian lainnya memilih menunggu hingga harga stabil. Koreksi besar tersebut membuat pasar kripto lebih luas ikut bergejolak dan mencatat aksi jual besar-besaran.

Satoshi Nakamoto sosok misterius yang diyakini sebagai pencipta Bitcoin disebut-sebut memiliki sekitar 1,1 juta unit Bitcoin. Dengan kepemilikan sebesar itu, setiap perubahan harga langsung berdampak signifikan pada total kekayaannya.

Anjloknya nilai Bitcoin membuat kekayaan Satoshi menyusut sekitar Rp 712 triliun. Meski demikian, penurunan ini bersifat paper loss, mengingat tidak ada indikasi bahwa Satoshi telah memindahkan atau menjual asetnya. Seluruh koin yang terkait dengan alamat miliknya diketahui tidak aktif selama lebih dari satu dekade.

Sejumlah faktor disebut berkontribusi pada pelemahan harga Bitcoin, antara lain:

  • Aksi ambil untung (profit-taking) setelah harga mencapai level tinggi.
  • Kekhawatiran pasar terhadap perkembangan regulasi kripto di beberapa negara.
  • Ketidakpastian ekonomi global yang memicu investor mengurangi risiko.

Kombinasi ketiga faktor tersebut mendorong tekanan jual dan memperdalam koreksi harga Bitcoin.

Dalam sejarahnya, Bitcoin sudah berkali-kali mengalami koreksi besar dan kemudian kembali mencetak kenaikan. Meski pola tersebut menjadi acuan optimisme sebagian investor, analis mengingatkan bahwa pemulihan tidak bisa dipastikan.

Harga Bitcoin berpotensi kembali menguat jika sentimen pasar membaik. Namun apabila tekanan ekonomi dan regulasi terus berlanjut, pelemahan bisa terjadi lebih panjang

 

=======================

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Editor : NI1

# # #

Berita Utama