JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Pemerintah baru-baru ini mengumumkan daftar hari libur nasional dan cuti bersama untuk tahun 2024, yang mencakup total 27 hari. Namun, jika pemilihan presiden (Pilpres) dimasukkan dalam pertimbangan, jumlah ini dapat meningkat menjadi 29 hari. Libur nasional dan cuti bersama ini selalu dinanti-nanti oleh masyarakat sebagai kesempatan untuk bersantai, berkumpul dengan keluarga, atau pergi berlibur.
Namun, apa dampak dari libur terhadap kinerja pasar saham, khususnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?
Biasanya, libur nasional dan cuti bersama yang paling panjang terjadi selama Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Mari kita tinjau sedikit pengaruh libur panjang ini terhadap IHSG.
Selama tahun 2024, akan ada libur nasional selama 2 hari (10-11 April 2024) untuk merayakan Idul Fitri, ditambah dengan cuti bersama lebaran (8, 9, 12, 15 April).
Menurut catatan historis selama 5 tahun terakhir, IHSG cenderung melemah sehari sebelum cuti bersama lebaran.
Pada Ramadan 2018, sebagai contohnya, IHSG ditutup melemah sebesar 1,85% pada 8 Juni 2018. Kemudian, pada tahun-tahun sebelumnya, pada hari terakhir bursa sebelum libur lebaran pada 2020 dan 2021, IHSG ditutup dengan penurunan masing-masing sebesar 0,06% dan 0,63%.
Hal ini bisa dimengerti karena ada kecenderungan investor untuk mengambil keuntungan (profit taking) dan melakukan penataan ulang portofolio mereka menjelang libur lebaran.
Namun, kecenderungan tersebut tidak selalu berlaku karena IHSG berhasil mengalami kenaikan pada hari terakhir sebelum libur lebaran pada 2019 (1,72%), 2022 (0,45%), dan 2023 (0,50%).
Selanjutnya, IHSG cenderung menguat pada hari pertama pasca libur Lebaran.
Selama 10 tahun terakhir (2014-2023), IHSG ditutup dalam zona hijau pada tujuh kesempatan pasca Lebaran dan hanya melemah pada tiga kesempatan.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa tidak ada tren konsisten dalam pengaruh libur Lebaran terhadap IHSG. Dampaknya cenderung bervariasi dari tahun ke tahun.
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa selain faktor musiman, banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG, termasuk faktor ekonomi global dan domestik, serta sentimen pasar.
Dalam mengamati dampak libur terhadap IHSG, penting juga untuk memperhitungkan karakteristik libur tertentu, seperti apakah libur tersebut terkait dengan peristiwa keagamaan atau budaya, serta sentimen pasar yang dapat berubah-ubah.
Dengan kata lain, sementara libur panjang dapat memiliki pengaruh pada IHSG, faktor-faktor lain seperti sentimen pasar dan berita ekonomi juga memainkan peran penting dalam pergerakan IHSG. Oleh karena itu, investor sebaiknya selalu memperhatikan fundamental dan sentimen pasar dalam membuat keputusan investasi mereka.