Cimahi, NyaringIndonesia.com — Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang digelar pada Selasa, 22 Oktober, mengangkat tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Tema ini menjadi momen yang penting untuk menegaskan kembali peran strategis santri tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi, khususnya dalam pengawasan pemilu.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kota Cimahi, Akhmad Yasin Nugraha, menegaskan bahwa santri memiliki posisi yang sangat vital dalam pengawasan pemilu. Menurutnya, nilai-nilai yang dimiliki santri seperti kejujuran, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab menjadikan mereka garda terdepan dalam menjaga integritas demokrasi Indonesia.
“Santri tidak hanya menjadi penjaga moral bangsa, tetapi juga sebagai pengawal demokrasi. Mereka memiliki peran aktif dalam pengawasan pemilu, baik melalui pendidikan politik di pesantren maupun terjun langsung sebagai pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS),” ujar Yasin, di kantor Bawaslu Kota Cimahi pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Yasin menambahkan, partisipasi santri dalam pengawasan pemilu dapat dilakukan melalui berbagai jalur. Selain menjadi kader pengawas partisipatif yang memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, mereka juga dapat terlibat langsung dalam pengawasan tahapan pemilu serta pemilihan secara keseluruhan.
“Bawaslu membuka kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk santri, untuk berpartisipasi dalam pengawasan partisipatif. Kami yakin nilai-nilai keislaman dan nasionalisme yang dimiliki santri akan memperkuat semangat pengawasan pemilu yang jujur dan adil,” tambahnya.
Peringatan Hari Santri Nasional tahun ini juga menjadi ajang refleksi bagi para santri untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa di era modern. Dengan semangat Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia, para santri diharapkan tidak hanya menjadi penerus perjuangan ulama, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam penggerakan demokrasi yang bersih, transparan, dan berkeadilan.
Melalui kolaborasi yang kuat antara pesantren, masyarakat, dan lembaga pengawas pemilu, peran santri semakin nyata dalam memastikan bahwa proses demokrasi berjalan sesuai dengan prinsip keadilan dan kejujuran—sejalan dengan cita-cita Indonesia merdeka yang berperadaban.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News