Ayat-ayat Al-Quran yang relevan tentang harta warisan dapat ditemukan dalam Surah An-Nisa (4:7-11). Ayat-ayat ini memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana harta warisan harus didistribusikan setelah seseorang meninggal dunia. Berikut narasi lebih lanjut:
Dalam Islam, harta warisan adalah salah satu aspek penting dalam menjaga keadilan sosial dan ekonomi. Prinsip utama yang mengatur pembagian warisan adalah agar keluarga yang ditinggalkan merasa dihormati dan adil dalam menerima bagian mereka.
Ayat pertama yang harus diperhatikan adalah Surah An-Nisa (4:7), yang menyebutkan: “Bagi laki-laki mendapatkan bagian yang sama dengan bagian dua perempuan.”
Ini berarti bahwa dalam situasi normal, seorang putra akan menerima dua kali lipat dari apa yang diterima seorang putri.
Namun, hal ini tidak berarti bahwa perempuan diskriminasi dalam Islam, sebaliknya, prinsip ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa perempuan juga mendapatkan hak warisan yang adil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Selain itu, ayat lain dalam Surah An-Nisa (4:11) menyebutkan bahwa dalam pembagian harta warisan, perhatian harus diberikan kepada hak-hak anak-anak dan pasangan yang ditinggalkan. Dalam kasus-kasus tertentu, harta warisan juga dapat digunakan untuk membantu kaum fakir dan miskin.
Jadi, harta warisan dalam Islam bukanlah semata-mata masalah pembagian kekayaan, tetapi juga berhubungan dengan aspek sosial dan kemanusiaan. Ayat-ayat Al-Quran ini menggarisbawahi pentingnya menghormati hak-hak warisan dan memberikan perlindungan kepada yang lemah.
Harta warisan dalam Islam adalah bagian integral dari sistem hukum Islam yang didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, keberagaman, dan perlindungan hak-hak individu.
Ayat-ayat Al-Quran memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana harta warisan harus didistribusikan untuk memastikan bahwa keluarga yang ditinggalkan merasa dihormati dan adil dalam menerima bagian mereka.
