CIMAHI, NyaringIndonesia.com– Sebagai bagian dari komitmen Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat, Unjani telah menghibahkan satu set printer 3D kepada Pemerintah Kota Cimahi melalui program Get Point.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Langkah ini menjadi bukti nyata dukungan Unjani dalam mengembangkan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi pemerintahan dan masyarakat.
Program Get Point yang diinisiasi oleh Unjani selaras dengan program prioritas Pemerintah Kota Cimahi, yakni Green Economy, Technology, People, dan Industrial Tourism.
Pj Walikota Cimahi Dicky Saromi, menyatakan bahwa hibah ini sejalan dengan visi kota dalam pemberdayaan masyarakat.
“Prioritas utama kami adalah *people*, bagaimana kami terus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan, terutama dalam aktivitas sehari-hari,” ujar Dicky pada awak media di Aula B, Pemkot. Cimahi. Rabu (223/10/24).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kesadaran masyarakat tentang lingkungan perlu didorong melalui edukasi dari perguruan tinggi, seperti yang dilakukan Unjani.
Setelah kesadaran terbentuk, langkah berikutnya adalah penerapan konsep ekonomi hijau (Green Economy), yang di Cimahi berfokus pada circular economy, mengolah sampah dari berbagai aktivitas agar dapat didaur ulang menjadi produk bernilai ekonomi.
“Inilah yang bisa membantu mengurangi beban lingkungan sekaligus mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai,” tambahnya.
Hibah printer 3D ini mendukung upaya tersebut, karena teknologi tersebut memungkinkan pengolahan limbah plastik menjadi produk berguna yang memiliki nilai ekonomi.
Salah satu penerapan praktisnya adalah memanfaatkan 3D printer ini untuk memproduksi suvenir dari bahan daur ulang, yang akan dijual di kawasan industrial tourism seperti Pasar Awi Campernik di Cimenteng, Cipageran, Cimahi Utara.
“Kita bisa melihat nanti produk-produk suvenir dari barang-barang yang awalnya dianggap tidak berguna diubah menjadi barang bermanfaat melalui teknologi ini,” jelas Dicky.
Selain memberikan alat, Unjani juga menyediakan pelatihan kepada masyarakat tentang cara mengoperasikan 3D printer agar penggunaannya lebih optimal.
Dicky menambahkan bahwa Pemkot Cimahi berharap masyarakat dapat lebih aktif dalam mengurangi timbunan sampah dengan memilah dan mengolahnya atau menyalurkannya ke TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu).
“Dengan adanya TPST seperti TPST Santiong, kita bisa mengurangi ketergantungan pada TPA Sarimukti, tetapi hal ini membutuhkan partisipasi aktif masyarakat,” tegasnya.
Dengan dukungan teknologi printer 3D, diharapkan masyarakat Cimahi dapat merasakan dampak positif, baik dari segi pengelolaan lingkungan maupun pemberdayaan ekonomi. (Bzo).