CIMAHI, NyaringIndonesia. com – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Artileri Medan (Armed) ke-80 berlangsung khidmat dengan kehadiran jajaran TNI, Polri, unsur Muspida dan satuan Armed dari 27 wilayah di Indonesia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dalam sambutannya, Danpussenarmed Mayjen TNI Budi Eko Mulyono, S.Sos., M.M., CHRM menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas partisipasi seluruh undangan, baik yang hadir secara langsung maupun yang mengikuti dari daerah masing-masing, sehingga rangkaian kegiatan dapat terlaksana dengan lancar.
Mayjen TNI Budi Eko Mulyono, juga menyampaikan permohonan maaf atas berbagai kekurangan dalam proses persiapan acara, mulai dari pengiriman undangan hingga rangkaian kegiatan lainnya. Ia menjelaskan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, peringatan HUT Armed dilaksanakan dalam dua rangkaian terpisah.
Namun, tahun ini penyelenggaraan digabungkan untuk meningkatkan solidaritas dan kebersamaan seluruh personel dalam momen peringatan ulang tahun satuan.
Mayjen TNI Budi Eko Mulyono, juga menegaskan bahwa peringatan HUT Armed bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum refleksi untuk mengenang perjalanan panjang para pendiri, senior, dan prajurit Armed yang telah berjuang menjaga martabat serta kedaulatan bangsa.
Ia menyampaikan penghormatan mendalam kepada para pendahulu yang telah mengorbankan tenaga, jiwa, hingga nyawa dalam menjalankan tugas negara.
“Tradisi disiplin dan kehormatan tetap menjadi pondasi utama kami.” tegas Mayjen TNI Budi Eko Mulyono saat berikan sambutan dalam HUT Armed ke-80 di Pusdik Armed. kamis (04/12/25).
Ia menambahkan bahwa nilai-nilai tersebut tidak ditinggalkan, melainkan terus diselaraskan dengan perkembangan teknologi dan dinamika peperangan modern.
Mayjen TNI Budi Eko Mulyono menegaskan bahwa satuannya kini memasuki era modernisasi berbasis teknologi tinggi. Pengembangan alutsista, sistem kendali digital, serta adaptasi terhadap operasi multi-domain menjadi fokus utama dalam menghadapi tantangan peperangan masa kini. Ia menekankan bahwa peran prajurit Armed telah berevolusi.
“Armed bukan lagi sekadar sarana bantuan tembakan, melainkan unsur utama yang menentukan jalannya operasi.” tegasnya.
Transformasi satuan mencakup beberapa aspek strategis, antara lain:
* Pengelompokan doktrin tembakan berlapis menggunakan meriam kaliber 76 mm, 105 mm, hingga 155 mm untuk mendukung operasi taktis dan operasional.
* Integrasi sistem *sensor to shooter* guna meningkatkan ketepatan serta efektivitas serangan.
* Pemanfaatan drone survei untuk penyesuaian tembakan dan pengamanan area operasi.
* Pengembangan kemampuan *ground-to-surface* untuk menghadapi berbagai skenario ancaman darat maupun laut.
Ia juga memaparkan rencana peningkatan kemampuan serangan jarak jauh, termasuk kesiapan menghadapi penggunaan sistem misil jarak menengah hingga jarak lebih dari 300–1000 km.
“Dengan kemampuan ini, operasi dapat menjangkau dari Cimahi hingga Aceh atau Papua. ” jelasnya.
Dalam konsep gelar kekuatan, Armed akan memperkuat struktur pertahanannya melalui pembentukan dan penempatan satuan-satuan rudal baru di 14 lokasi strategis, mulai dari Banda Aceh, Riau, Lampung, Jakarta, hingga Papua.
Persiapan personel juga tengah dilakukan, khususnya bagi mereka yang berpangkat mayor atau kolonel untuk mengisi posisi strategis pada satuan-satuan baru tersebut.
Di akhir sambutannya, ia menegaskan bahwa seluruh langkah modernisasi dan pengembangan kemampuan Armed bukan ditujukan sebagai upaya ofensif atau invasi, melainkan wujud kesiapsiagaan pertahanan nasional dalam menghadapi berbagai potensi ancaman di masa mendatang.
=======================
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News