Iran Serang Israel dengan Rudal, Rumah Sakit dan Kota di Dekat Tel Aviv Jadi Sasaran

perang
Kondisi israel pasca di serang Iran (Aljazeera)

Israel, NyaringIndonesia.com – Serangan rudal Iran pada Kamis (19/6/2025) mengguncang Israel dengan intensitas yang mengkhawatirkan. Beberapa lokasi penting menjadi sasaran, termasuk rumah sakit utama di wilayah selatan serta dua kota di dekat Tel Aviv.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Serangan ini menyebabkan sedikitnya 47 orang terluka dan memicu ancaman balasan besar dari pemerintah Israel.

Soroka Medical Center, rumah sakit utama di kota Beersheba, mengalami kerusakan akibat hantaman rudal. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa mereka sedang menilai skala kerusakan secara menyeluruh.

“Ada kerusakan pada rumah sakit dan kerusakan luas di berbagai area. Saat ini kami sedang menilai kerusakan termasuk korban luka. Kami meminta publik untuk tidak datang ke rumah sakit untuk sementara waktu,” ujar juru bicara Soroka.

Sementara itu, kota Ramat Gan dan Holon yang berada di sekitar wilayah metropolitan Tel Aviv juga terdampak. Gedung-gedung di kawasan tersebut dilaporkan mengalami kerusakan akibat ledakan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi keras serangan ini. Dalam pernyataan di platform X, ia mengatakan, “Pada pagi ini, para diktator teroris dari Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka dan ke warga sipil di pusat negara ini. Kami akan membuat para tiran di Teheran membayar harga yang sangat mahal.”

Rekaman dari kantor berita AFP memperlihatkan asap tebal membumbung dari kompleks rumah sakit. Soroka sendiri dikenal sebagai pusat medis utama di bagian selatan Israel dan sering merawat tentara yang terluka dalam konflik di Gaza.

Di wilayah tengah Israel, bangunan di Ramat Gan dan Holon juga mengalami kerusakan. Kawasan ini telah menjadi sasaran berulang dalam serangan rudal sejak konflik antara Iran dan Israel meletus pada Jumat pekan lalu.

Layanan penyelamatan Israel, Magen David Adom (MDA), melaporkan bahwa total 47 orang terluka dalam serangan tersebut. Dari jumlah itu, 3 orang berada dalam kondisi serius, 2 orang dalam kondisi sedang, dan 42 lainnya luka ringan akibat serpihan serta dampak ledakan. Tambahan 18 orang lainnya mengalami cedera saat berusaha mencari perlindungan.

“Sebagian besar korban mengalami luka akibat serpihan dan trauma ledakan. Sebanyak 18 warga sipil lainnya terluka saat berusaha menyelamatkan diri ke tempat perlindungan,” jelas juru bicara MDA.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyebut serangan ini sebagai salah satu “kejahatan perang paling serius”. Ia menegaskan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, akan dimintai pertanggungjawaban.

“Perdana Menteri dan saya telah memerintahkan militer untuk meningkatkan serangan terhadap target strategis di Iran, termasuk infrastruktur energi di Teheran. Tujuannya adalah untuk menghilangkan ancaman terhadap Negara Israel dan mengguncang rezim para Ayatollah,” kata Katz.

Sementara itu, Iran menyatakan bahwa target utama serangan mereka adalah fasilitas militer, bukan fasilitas kesehatan. Kantor berita negara IRNA mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan ke Pangkalan Komando dan Intelijen Angkatan Darat Israel (IDF C4I) dan Kamp Intelijen Angkatan Darat yang berada di Taman Teknologi Gav-Yam, dekat Rumah Sakit Soroka. Menurut mereka, rumah sakit hanya terkena dampak dari gelombang ledakan, bukan menjadi target langsung.

Berita Utama